Kamis, 30 September 2010

GARUDA FLEXI COACHING CLINIC

Gagan Rachmat give Practice

COaching with Garuda Basketball School

HARD CRAFT SINGLE CASe

With the growing popularity of yet another electronic device will come the inevitable urge to customize and accessorize. And with the hoards of new Kindle users over the Holidays (myself included), the need for higher-end accessories will continue to grow. By far the best product on the market to date comes from Austrian-based Hard Graft, a small but very interesting team of designers of felt and leather lifestyle accessories. The U kindle Case follows the look of most of Hard Graft’s products; made from 100% premium wool felt made in Germany of fine compressed fibers, providing a soft, durable, water repellent, environmentally friendly enclosure to keep your device safe. On the outside panel, a hand-selected, vegetable tanned Italian leather pocket fits your iPod/iPhone perfectly; useful, yet also adds an appreciative touch of luxury. Another brilliant small detail is the herringbone elastic band to hold a pen or headphones, while ensuring your Kindle stays safe where it belongs. Available here.

NIKE 78 PROJECT

Nike78 is a design project initiated by soon-to-be LCC graduate Paul Jenkins, who has given 78 pairs of Nike shoes out to designers and creatives internationally and asked them to “challenge the function of a pair of Nike shoes”. The results are now up in an online gallery. Among our favorites: Knitted trainers, one made from cake and the one above from Wieden + Kennedy TokyoLAB, which sees a Nike shoe reconfigured as a fish tank (see it in action after the jump).
“The project came about after the LCC was offered a selection of shoes by Nike that were leftover from its 1948 concept store, for a student to use in a project. Jenkins came up with the idea to use the shoes to encourage new design ideas. In devising the list of collaborators, he drew on the knowledge he attained while interning in Berlin as part of the LCC ‘year in industry’ that selected students on the BA Graphic and Media Design take part in. ‘Whilst I was interning in Berlin, my night job was sourcing creative talent worldwide,” says Jenkins. “I didn’t want Nike78 to be just another creative project with the same people and the same styles of work produced. Instead I invited people who from their style/work/projects I could see had a touch of conceptual excellence.”

The Best Fourty

nblindonesia.com - 12/07/2010
All-Out Bangkitkan Liga sebelum Pensiun
I Made ’’Lolik’’ Sudiadnyana, Bintang Paling Senior NBL Indonesia
Pada November mendatang, I Made ”Lolik” Sudiadnyana genap berusia 40 tahun. Pada usia yang sudah begitu senior, dia beruntung masih bisa merasakan musim perdana NBL Indonesia. Bagaimana harapannya?
Seperti biasa, dalam setiap pertandingan setegang apa pun, wajah I Made ”Lolik” Sudiadnyana sangat tenang. Termasuk saat pemain berposisi power forward itu memperkuat Garuda Flexi Bandung melakoni laga hidup mati melawan Aspac Jakarta di laga terakhir grup B Preseason Tournament NBL kemarin di GOR Bimasakti Malang kemarin (11/7). Wajahnya tanpa ekspresi, poker face banget.
Dalam laga tersebut, pemain-pemain muda Aspac memang tampil menggila. Lari mereka kencang, kuat dalam adu fisik, agresif, dan akurat dalam tembakan jarak jauh. Garuda kelihatan tidak sanggup menandingi kualitas permainan tim besutan Tjetjep Firmansyah itu. Garuda akhirnya kalah telak 63-49.
Namun, Lolik tetap Lolik. Di tengah buruknya kualitas permainan timnya, dia tetap tampil bagus. Meski hanya mencetak 10 poin, dia menjadi pengumpul poin terbanyak untuk timnya. Seperti banteng, dia kerap menyeruduk pertahanan Aspac yang dijaga dengan ketat oleh pemain-pemain berbadan besar, seperti Antonius Joko Endratmo, Vinton Nolland Surawi, dan Isman Thoyib.
Walau sangat senior, pemain kelahiran 16 November 1970 itu masih diandalkan pelatihnya, Johannis Winar. Buktinya, Lolik adalah pemain yang paling lama turun di lapangan dengan waktu 24 menit kemarin.
Sadar usianya sudah lagi muda, Lolik menyatakan, mungkin ini musim terakhirnya di kasta tertinggi basket tanah air itu. Lolik merasa waktunya sudah cukup. Dia sudah menjadi pemain yang merasakan tiga liga berbeda. Yakni, Kobatama, IBL, dan sekarang NBL. ’’Saya masih belum tahu akan ke mana. Yang jelas, niat saya menang mau mundur,’’ katanya kemarin.
Sejak 1991, Lolik mencicipi ketatnya liga basket nasional. Saat itu, dia bermain untuk Bimasakti Malang. Cukup lama dia berada di sana. Yakni, sampai 1996. Pada 1997, Lolik memutuskan untuk hijrah ke Bhinneka Solo. ’’Itu merupakan momen terbaik dalam hidup saya,’’ katanya.
Di Bhinneka, Lolik memang menjadi legenda. Dia sangat dicintai publik Solo. Berkali-kali dia membawa Bhinneka ke empat besar (final four), baik di Kobatama maupun IBL. Terkesan sendirian, dia mengangkat timnya. Lolik pernah menyabet gelar most valuable player (MVP) pada 2004 serta top scorer pada 2008. Banyak tawaran dari klub lain. Tetapi, dia bergeming. Lolik merasa sangat betah di Solo dan ingin tetap membela Bhinneka sampai pensiun.
Namun, merger antara Bhinneka dan Stadium Jakarta pada akhir 2008 membuat Lolik kecewa. Pada musim 2009, dia memutuskan terbang ke Bandung untuk bergabung dengan Garuda.
Menjalani musim terakhirnya di NBL membuat Lolik sangat bersemangat untuk menjadikan liga semakin semarak. Dia bertekad mengantarkan timnya menjadi juara. Itu menjadi satu-satunya gelar yang tidak pernah dia rasakan selama dalam karir panjangnya.
’’Setelah itu, saya nggak tahu akan ke mana. Mungkin istirahat dulu setahun, baru kemudian memutuskan langkah selanjutnya. Apakah menjadi pelatih atau tidak,’’ ujarnya. (nur/c6/ang)

Thank You Mario

nblindonesia.com - 30/07/2010
Mario Shock Ditukar ke SM
Sepuluh Klub Telah Setor Daftar Pemain Musim 2010–2011
Los Angeles – Bintang basket Indonesia, Mario Wuysang, menyatakan shock berat ketika diberi tahu bahwa dirinya ditukar Garuda Flexi Bandung ke Satria Muda (SM) Britama. Apalagi, tujuan dia dipindah bukanlah bermain di National Basketball League (NBL) Indonesia, melainkan ASEAN Basketball League (ABL).
Mario mengatakan mendapatkan kabar tersebut lewat SMS, saat berada di Las Vegas, Amerika Serikat, beberapa hari lalu. Hingga pekan depan, pemain 31 tahun itu memang tinggal di kawasan Los Angeles (LA) bersama keluarga (yang memang menetap di sana).
”Sebelum ke LA, memang ada pertemuan di Garuda. Tim itu memilih melangkah ke arah yang berbeda. Tapi, saya tak pernah membayangkan ditukar ke SM dan bermain di ABL,” ungkap Mario. ”Saya benar-benar shock. Apalagi, saya hanya mendapatkan kabar itu lewat SMS,” lanjutnya.
Mario menuturkan benar-benar tidak tahu harus berpikir apa. Sebab, karena kini berada di LA, dia sulit berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait di Indonesia. ”Situasi saya kali ini benar-benar complicated. Saya tidak ingin penggemar di Indonesia kecewa karena merasa saya tinggalkan ke ABL,” ucapnya.
Kabar kepindahan Mario tersebut sudah cukup ramai dibicarakan di situs-situs jejaring sosial yang diikuti para penggemar basket tanah air. Bahkan, sampai ada yang berkomentar, ”Save Mario!” Ketika kembali ke Indonesia pekan depan, Mario menyatakan akan langsung mengadakan pertemuan dengan manajemen SM. Tujuannya, memperoleh kejelasan tentang status dan masa depannya.
Kalau tidak ada jalan lain dan harus melanjutkan karir di ABL, Mario mengaku hanya bisa pasrah. ”Saya hanya berpikir semoga saja itu bisa menjadi blessing in disguise. Mungkin memang itu jalan yang disiapkan oleh Tuhan untuk saya,” papar Mario, yang juga mengungkapkan bahwa kontrak orisinalnya dengan Garuda Flexi berlaku hingga 2011.
Mengenai NBL Indonesia, Mario mengatakan siap memberikan bantuan apa saja kalau dibutuhkan. Andai tidak bisa bermain pun, dia siap dilibatkan dalam berbagai kegiatan promosi untuk memopulerkan liga tertinggi baru di Indonesia tersebut. ”Apa pun siap saya lakukan,” papar dia.
Terpisah, pelatih SM Fictor ”Ito” Gideon Roring menaruh harapan tinggi kepada Mario. Dia menilai Mario sebagai salah seorang point guard terbaik Indonesia. Dengan pengalamannya membela SM di ABL musim lalu walau setengah musim, Ito yakin Mario akan tampil lebih baik musim depan.
’’Saya puas dengan kontribusi Mario saat itu. Skill dan pengalamannya sudah tidak diragukan,’’ tandasnya.
Sementara itu, kemarin (29/7) sepuluh klub NBL Indonesia menyerahkan daftar pemain dan ofisial untuk musim 2010–2011 kepada PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, pengelola liga tersebut. Namun, DBL Indonesia belum akan merilis daftar tersebut. Selanjutnya, seluruh peserta bakal menjalani verifikasi.
”Setelah ini, akan ada pertemuan dengan semua klub untuk finalisasi roster. Daftar resmi peserta NBL Indonesia musim 2010–2011 baru kami rilis paling cepat 5 Agustus mendatang,” kata Azrul Ananda, direktur DBL Indonesia sekaligus commissioner NBL Indonesia. (nur/c11/ang)
 

Rabu, 29 September 2010

Denny Sumargo akan lebih keras lagi Untuk Garuda Flexi Bandung

nblindonesia.com - 28/07/2010
Denny Akan Kerja Keras untuk Garuda
SURABAYA – Teka-teki seputar masa depan guard Garuda Flexi Bandung Denny Sumargo terjawab sudah. Mantan pemain Satria Muda (SM) Britama Jakarta tersebut akhirnya memutuskan untuk tetap memperkuat Garuda di musim perdana National Basketball League (NBL).
Kalau tidak ada aral melintang, pemain 28 tahun itu dipastikan bisa turun pada seri pertama NBL 16–24 Oktober mendatang di DBL Indonesia Arena Surabaya.
”Ya benar, saya akan bertahan. Saya sudah berbicara dengan manajemen soal ini. Yang pasti, saya harus bekerja keras. Bayang kan, sudah lebih dari empat bulan saya tidak main basket lagi,” kata Denny ketika dihubungi kemarin (27/7).
Keputusan pemain kelahiran Luwuk Bangawi, Sulawesi Utara, itu tetap bertahan di Garuda memang mengejutkan. Sebelumnya Denny memang dikabar kan akan meninggalkan Garuda. Bahkan, dia berencana pensiun karena karirnya di basket tidak jelas. Rumor yang berkembang menyatakan, selama ini Denny sudah tidak betah di Garuda. Sebab, kondisi internal tim tersebut tidak kondusif.
Namun, ungkap Denny, manajemen berhasil meyakinkannya untuk stay di Garuda. Demi dia, Garuda melakukan banyak perubahan. Salah satunya ialah mengganti beberapa pemain dalam tim.
Kabarnya, Garuda saat ini sedang melakukan proses pertukaran tiga sampai empat pemain. Selain itu, manajemen sudah membeli satu pemain hebat dari Citra Satria, yakni Fadlan Minallah.
”Saya kira visi pemilik klub sangat positif. Tim ini memang naik turun. Sekarang turun dan kami bertekad menaikkannya,” tegas Denny.
Pemain bertinggi 183 cm tersebut juga memuji pelatih Johannis Winar. Menurut Denny, Winar memiliki kepemimpinan yang kuat. Dia adalah salah satu alasan Denny untuk bertahan.
Menanggapi direkrutnya pemain baru Garuda, seperti Fadlan, Denny menegaskan sangat gembira. Fadlan, tutur Denny, memiliki skill yang komplet. Namun, di atas itu semua, Fadlan menyuntikkan semangat baru kepada tim. Sebab, selama ini mantan pemain Citra Satria tersebut memang terkenal punya semangat juang tinggi di lapangan. ”Pasti Fadlan sangat kapabel. Dia juga teman saya di luar lapangan. Kans kami di regular season 50 : 50. Kami akan berusaha yang terbaik,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, Manajer Garuda Simon Daniel Pasaribu mengakui, ada perubahan pada susunan pemain dalam skuad Garuda. Namun, dia menolak mengatakan siapa saja pemain yang bakal masuk dan keluar. ”Saya akan memberi tahu dalam dua hari lagi. Sekarang memang belum officially. Masih banyak yang bisa berubah,” terang Daniel kemarin. (nur/c9/ang)

Whenda Wijaya

Wendha with Garuda Flexi Bandung

nblindonesia.com - 25/08/2010
Wendha Adaptasi Gaya Main Garuda
JAKARTA – Garuda Flexi Bandung berusaha bangkit dari keterpurukan yang diderita pada preseason tournament National Basketball League (NBL) Indonesia. Tim yang ditangani Johannis Winar itu bahkan sudah tersingkir di pertama.
Dalam preseason tournament yang dihelat di Malang, Juli lalu, mereka hanya menempati urutan ketiga di Grup B di bawah Aspac Dell Jakarta dan Stadium Jakarta. Itu sangat mengherankan, mengingat dalam lima musim terakhir Indonesian Basketball League (IBL, sebelum berganti nama menjadi NBL, Red.), mereka selalu menempati urutan tiga besar.
Setelah berlatih selama tiga pekan terakhir, kemarin (24/8) mereka melihat hasil latihan tersebut dalam laga uji coba melawan Stadium. Dalam pertandingan di GOR Lokasari, Jakarta itu, mereka menang 64-52.
’’Bukan poin yang utama. Tapi, tadi anak-anak sudah mulai belajar dari kegagalan di preseason lalu,’’ papar Johannis usai pertandingan pemanasan itu. ’’Deffense yang jadi masalah di preseason, sore ini juga sudah mulai bagus,’’ tambahnya. Selain melihat hasil latihan, pertandingn itu juga digunakan untuk memantau permainan penggawa-penggawa anyar mereka.
Di antaranya adalah power forward Fadlan Minallah dari Citra Satria Jakarta dan point guard Wendha Wijaya yang di-trade dengan Mario Wuysang dari Satria Muda Britama Jakarta. Selain itu, kemarin juga tampak Denny Sumargo, bintang Garuda yang sempat bimbang untuk meneruskan karirnya di basket, sehingga tak latihan selama enam bulan. Wendha yang di proyeksikan sebagai starter di posisi point guard mengatakan, dirinya saat ini sedang dalam tahap pengenalan karakter rekan-rekan barunya.
Dia menuturkan, sebagai pembagi bola, dia mutlak harus tahu itu, dan apa yang mereka inginkan. ’’Saya mulai nyaman di sini. Teman- teman banyak membantu saya. Saya yakin, tidak lama lagi kami bisa bermain kompak,’’ ucap pemain 27 tahun itu. Dia yakin, timnya sekarang mampu mewujudkan ambisi juara NBL, seperti yang diraihnya bersama Satria Muda. (nar/ang)
 

GARUDA MAKIN MANTAP


JAKARTA – Garuda Flexi Bandung menujukkan taji sebagai salah satu kandidat juara National Basketball League (NBL) 2010. Indikasinya, dalam beberapa rangkaian sesi uji coba, tim besutan Johannis Winar itu berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Terbaru, Garuda mengalahkan Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights dengan skor telak 82-51 dalam uji coba di GOR Bulungan, Jakarta, kemarin sore (2/9).
Kemenangan tersebut tentu bakal meningkatkan kepercayaan diri Denny Sumargo dkk dalam menghadapi regular season NBL yang akan dimulai pada Oktober. Pasalnya, CLS adalah salah satu calon rival terkuat dalam persaingan menuju tangga juara. Kemenangan kemarin juga melengkapi serentetan hasil manis yang dibukukan Garuda.
Sebelumnya, mereka mengalahkan Pelita Jaya Esia Jakarta (73-55), Muba Hangtuah IM (87-71), serta Stadium Jakarta (64-52). ”Defense anak-anak terus kami benahi. Tapi, dari hari ke hari memang bagus. Kali ini jauh lebih bagus daripada saat anak-anak tampil di preseason tournament lalu,” terang A.F. Rinaldo, asisten pelatih Garuda, setelah pertandingan.
Rinaldo juga menyatakan senang dengan perkembangan dua pilar anyarnya, yakni power forward Fadlan Minallah dan point guard Wendha Wijaya. Dua pemain tersebut dianggap sudah mulai menemukan chemistry dengan para penggawa Garuda lain. ”Tapi, mereka memang harus berani untuk shooting. Selama ini, titik itulah yang kami tekankan kepada mereka,” imbuh Rinaldo.
Wendha pun mengamini ucapan sang asisten pelatih. Menurut mantan pemain Satria Muda (SM) Britama Jakarta tersebut, dirinya memang belum terbiasa untuk melakukan shooting. Pasalnya, itu memang jarang dilakukan ketika masih berbaju SM. ”Tekanan di sini tentu lebih berat karena saya harus bisa semua. Mulai defense hingga shooting. Karena itu, sebelum berlatih, saya pasti berlatih shooting terlebih dahulu,” ucap Wendha.
Sementara itu, kubu CLS dengan jantan mengakui kekalahan tersebut. Garuda dianggap bermain lebih matang bila dibandingkan dengan tim basket kebanggan Kota Pahlawan tersebut. ”Mereka lebih matang. Lebih berpengalaman. Fisik juga lebih bagus. Kami memang kalah segalanya dari mereka. Kesalahan anak-anak di pertandingan sebelumnya juga kambali dilakukan hari ini (kemarin, Red),” kata W. Amran, pelatih kepala CLS.
Meski demikian, CLS tidak perlu berkecil hati dengan hasil itu. Sebab, bagi tim yang memiliki semangat tinggi untuk berkembang seperti mereka, kekalahan tersebut bisa jadi adalah blessing in disguise. Sebab, dari sana mereka bisa mendapatkan bahan evaluasi apa yang harus diperbaiki. Dengan demikian, mereka bisa lebih hebat saat kompetisi dimulai nanti. (ru/c10/ang)
nblindonesia.com - 24/09/2010
Buru Tanda Tangan, Bikin Kaus Khusus
IDC 2010 ternyata memiliki daya magnet yang kuat bagi selebriti yang gila akan basket. Buktinya, mulai hari kedua sampai terakhir kemarin (23/9), beberapa pesohor tanah air datang ke C-Tra Arena untuk menyaksikan Detlef Schrempf dan pelatih NBA berbagi ilmu. Pandji Pragiwaksono, presenter dan penyanyi, datang ke C-Tra Arena Rabu lalu (22/9).
Kemarin giliran personel Project Pop Udjo dan host acara televisi Augie yang datang ke C-Tra Arena. Mereka datang bersama empat kawan dari Jakarta. Mereka datang secara khusus ke Bandung untuk menyaksikan IDC.
Udjo hadir dengan mengenakan kaus berlogo Seattle Super Sonics dari era Schrempf aktif sebagai pemain. ”Saya membongkar-bongkar lemari pakaian dan menemukan kaus ini. Saya ingin minta tanda tangan kepada Schrempf,” katanya. Augie lebih ”gila” lagi. Dia membikin kaus khusus bertulisan Schrempf di bagian punggung. Dia bilang memesan jersey itu hanya dua hari sebelum datang ke Bandung.
”Dulu, kalau mau ketemu bintang NBA, paling tidak harus pergi ke Singapura. Sekarang saya bisa menyaksikan dengan mata sendiri di sini, seperti mimpi yang jadi kenyataan,” ucapnya, girang. Selain minta tanda tangan Schrempf, mereka datang ke C-Tra Arena untuk menyaksikan para pemain NBL dilatih NBA.
Menurut Udjo, dihelatnya IDC dengan kemasan yang menurut dia mengesankan adalah sebuah petunjuk bahwa NBL berjalan di trek yang benar untuk meningkatkan kualitas basket nasional. ”Membangun liga baru berarti membangun citra baru. Itu tidak mudah. Tapi, saya yakin bahwa NBL mampu melakukannya,” ucap dia. Mereka mengatakan siap menjadi corong untuk menggemakan semua kegiatan NBL. Hal itu didasari keyakinan mereka bahwa NBL bakal menjadikan basket Indonesia lebih baik. (nar/c11/ang)

Piala Gubernur DKI

Octo Man In Action

Final score Vs. Pelita Jaya 59-71 for PJ GarudaFlexiTuneup Game

Garuda Kurang di defence, banyak pemain  Pelita - Jaya leluasa mencetak 3 point. ( Simon Pasaribu )

Selasa, 28 September 2010

Gogs - store online shop

http://gogs-store.com/index.php/new_products

GARUDA FLEXI BANDUNG

Simon With fixied gear

www.majahouse.com

Maja House

SEKILAS GARUDA FLEXI SCHOOL


Program Garuda Flexi School Bandung berambisi mempunyai target yang maksimal untuk mencapai titik piramid juara, visi dari Garuda Flexi School Bandung menjembatani pemain yang berpotensi untuk menampung siswa atau atlet yang berprestasi dan mentransferkan pemain ke Garuda Flexi senior. Dengan berdirinya Garuda Flexi School Bandung ingin membuat pemain bertanggung jawab, sportif, disiplin, dan pemahaman kurikulum yang diimplementasikan dengan materi yang disesuaikan, Level  dan pembinaan yang total  fokus

GARUDA FLEXI BANDUNG 2009

Few kicks have aged as well as Nike’s Air Max line. After almost 25 years, countless models accompanied by that signature cushioned heel have kept Air Max at the forefront of sneaker freakdom. Everyone has their favourite, be it Charles Barkley’s CB 34 or the infamous Air Stab, but most will agree that the O.G. model is second to none. Among those in accordance would be Matt Stevens. The Creative Director and Senior Designer at HAWSE has taken his affection to new, interesting heights with the Air Max 1-a-Day Gallery, an ongoing project featuring a daily reinterpretation of the Nike model. Each entry showcases both Stevens’ skills and the AM1′s endless potential for design opportunity and aesthetic appeal. The highlight is the ‘Tribute Series’ he put together as a shout-out to his “favorite and most personally inspiring designers, illustrators and thinkers.” Pictured above is his homage to The Small Stakes’ Jason Munn; more after the jump.
Vans has been putting together some terrific collaborations with some pretty difficult-to-crack, heritage companies as of late. If you were impressed with the Brooks Saddles Vans Vault that was previewed earlier this month, you’ll be equally impressed with Filson’s trademark canvas and leather on these Sk8-Hi’s. A nice precursor to Filson’s soon-to-be-released black label collection that will be produced and designed in Italy and available only to European markets. Soto Berlin will debut the Vans Vault x Filson Fall 2010 Collaboration with an assortment of other collaborations.
Jeans are a living organism with a built-in dream and attitude. Their ability to become more beautiful is a result of the denim maturing with age giving it true character. This is the sort of passion Swedish based Nudie possess when it comes to what they think is more than just clothing. In addition to this affection for denim quality, a conscious approach to production is ingrained into the fabric of the company with not only organic policies but also a concentration on human rights, wages, working hours and especially social accountability.
Next The dream team