Selasa, 16 Oktober 2012

Berkat Dukungan Senior dan Kenal dengan Gaya Main Amran



mengenal Young Birds Hebat dari Garuda Bandung

Tampil dengan banyak pemain debutan, Garuda Bandung malah menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di grup A. Skill mumpuni dan adaptasi yang cepat dari Young Birds (sebutan untuk rookie Garuda) menjadi kunci sukses tim besutan Wan Amran itu.
---

SEBELUMNYA, hampir tidak ada yang menjagokan Garuda Bandung bisa mengalahkan CLS Knights Good Day Surabaya pada penyisihan grup A Speedy NBL Indonesia Preseason Tournament Minggu lalu (14/10). CLS memiliki barisan pemain yang lebih matang jika dibandingkan dengan Garuda. Apalagi, sehari sebelumnya (13/10), CLS sukses mengalahkan Satria Muda (SM) Britama Jakarta dengan skor cukup telak 83-73.

Nyatanya, Garuda yang kehilangan enam pemain senior musim lalu bisa menang tipis 65-62. Gaya main run and gun yang diperagakan Dimaz Muharri dkk diladeni dengan sangat baik oleh pemain Garuda. Rookie Chandistira Pranatyo menjadi pemain paling menonjol Garuda dalam pertandingan itu dengan 16 poin.

Sebelumnya, pada pertandingan pembuka melawan Pacific Caesar Surabaya, rookie juga menjadi top scorer Garuda. Dia adalah shooting guard Diftha Pratama yang membukukan 18 poin.

Saat Garuda mengamankan kemenangan ketiga kemarin (15/10), lagi-lagi seorang rookie menjadi pendulang poin terbanyak. Dia adalah forward Hirnando Eka Putra yang mendulang 15 poin.

Young Birds silih berganti menjadi top scorer Garuda karena memang di sana ada sembilan rookie. Karena regulasi, hanya tujuh yang sudah bermain. Daniel Ekat Putra (center) dan Reiner Hutasoit (shooting guard) adalah pemain debutan yang belum mendapat kesempatan main.

Tampil bagus selama preseason tournament menjadi keharusan bagi para rookie Garuda itu jika ingin masuk roster dalam musim reguler nanti.

Posisi Diftha dan Dira -panggilan Chandistira Pranatyo- cukup aman untuk bisa tampil di regular season. Sementara itu, peluang Hirnando dan point guard pelapis utama Wendha Wijaya, Jonathan Elyaday, masih 50:50. Begitu juga peluang M. Rizal Falconi, Permadi Ario Damar, dan Luke Martinus.

"Kami sih maunya menurunkan semua rookie di musim reguler nanti. Namun, kami hanya akan menurunkan lima debutan karena regulasi mengatur seperti itu," kata Gagan Rachmat, manajer Garuda.

"Kami berharap kalau ada pemain yang tidak terpilih, tim lain mau meminjam mereka. Ini agar mereka memiliki jam terbang banyak di kompetisi ini," timpal A.F. Rinaldo, asisten pelatih Garuda.

Meski berstatus debutan, rookie-rookie Garuda menyatakan tidak grogi. Sebab, mereka sudah memiliki chemistry yang kuat antar-pemain. Banyak yang sudah bermain bersama selama bertahun-tahun dalam satu tim.

Jonathan dan Dira berada satu tim di STIE Perbanas mulai 2010. Selain itu, Dira bersama Rizal, Hirnando, dan Diftha serta Muhammad Dhiya'ulhaq adalah tulang punggung DKI Jakarta saat merebut emas pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional 2011 di Batam.

"Saya sudah agak mengerti kemauan Kak Amran. Sebab, dia selama ini juga melatih Perbanas," kata Dira.

Diftha menambahkan, start meyakinkan para rookie tidak lepas dari dukungan para senior. "Pemain seniornya asyik-asyik. Mereka membimbing banget," kata mantan pemain klub Scorpio Jakarta dan STIE Indonesia itu

"Kami sudah siap ke level tertinggi. Memang beda antara liga kampus dan NBL. Namun, kami yakin bisa bersaing di liga professional ini," tegas Dira. (*/c6/ang)


Jumat, 20 Juli 2012

vermint


   •VERMINT® berisi ekstrak Dragon Soil sejenis cacing tanah jenis Lumbricus rubellus yang hanya dapat hidup pada satu alam dalam media fermentasi dengan suhu dan tingkat keasaman tertentu, serta dengan pengaturan pola pakan higienis (tidak mengandung logam dan non hewani) yang berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan, daun-daunan, tanaman, serta ampas tahu yang mengandung nutrisi vitamin dan protein nabati.   VERMINT® diproduksi melalui sistem pabrikasi berteknologi tinggi dengan mengikuti standar CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) sehingga terjamin mutu kualitas ekstraksi serta higienitas produk yang reasonable dan responsible berdasarkan syarat-syarat formil pelaksanaan produksi Obat Tradisional yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan RI melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No: 246/MenKes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional, dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 661/MenKes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional.


Rabu, 18 Juli 2012

Teripang adalah binatang laut yang disebut dengan sea cucumbaer (timun laut) dalam bahasa Inggris, beche de mer (Perancis), gamat (Malaysia), namako (Jepang), haisom (China) ternyata menyimpan berjuta khasiat di dalam tubuhnya. Dan selama berabad-abad teripang ini sudah menjadi sajian kuliner istimewa di negeri China.

Penelitina ilmiah yang dilakukan menunjukkan bahwa teripang mempunyai kemampuan terapi yang jauh lebih banyak dan lebih beragam. Ekstraknya mempunyai kemampuan anti jamur (antifungal) dan anti bakteri yang kuat, disamping keunggulan sebagai anti peradangan (anti-inflammation). Pada Teripang terdapat juga zat imunomodulator dan antioksidan yang dapat membangun system kekebalan tubuh alami.
Karena kandungan Gamat yang sangat banyak sehingga banyak penyakit yang dapat diobati dari binatang laut ini, antara lain penyakit:
- Ginjal, Jantung, Alergi, Paru-paru basah, Anemia, Anti-imflamasi, Mencegah arteriosklerosis, Stroke, Jantung Koroner, Kencing Manis & Luka Gangren, Kanker (Tumor), Gagal Ginjal, Chirosis Hepatis, Asam Urat, Rheumatik, Wasir, Esteoporosis (Pengeroposan Tulang), Alergi Saluran Pernafasan (Bersin, Filek, Sinusitis, Asma), Alergi Kulit (Eksim), Darah Tinggi, Darah Rendah, Kolesterol, Penyempitan Pembuluh Darah, Penurunan Fungsi Liver, Rambut Rontok, Pembesaran Prostat.
Kandungan Gamat: Protein (86,8%), Kolagen (80%), Mucopolysacarida, Condroitin Sulfat dan Glukosamin (GAGs), omega (3,6 dan 9), Mineral, Bio Active Element, Asam Amino

Kamis, 15 Desember 2011

Garuda Gila - gilaan

Stadium Telan Kekalahan Perdana
Performa Garuda Speedy Bandung semakit hot. Di tangan pelatih baru Wan Amran, Garuda tampil lebih ngotot, agresif, dan percaya diri. Tim pembunuh raksasa seperti Stadium Jakarta pun dibikin mati kutu. Garuda sukses membekuk Stadium dengan skor telak 71-34 pada lanjutan Flexi NBL Indonesia seri pertama di GOR C-Tra Arena, Bandung, kemarin (14/12).

Stadium yang tampil hebat pada dua pertandingan sebelumnya kali ini tidak bisa berbuat banyak. Defense ketat Garuda membikin Daniel Iskandar dkk tak bisa berkutik. Mesin poin Stadium Merio Ferdiansyah tidak bisa berbuat banyak karena terus ditempel ketat oleh forward Garuda Christ Gideon.

Hal tersebut membuat Merio tampil buruk. Performa itu merembet ke permainan Stadium. Alhasil, mereka hanya mampu mencetak dua angka pada kuarter kedua. Itu merupakan rekor poin terendah pada satu kuarter sepanjang NBL Indonesia musim ini.

Akurasi tembakan tiga angka Stadium sangat buruk. Persentase hanya mencapai 5 persen (masuk satu dari 20 percobaan). Padahal, tembakan three point merupakan salah satu senjata andalan Stadium.

"Saya akui defense Garuda sangat istimewa. Mereka tidak sedikit pun melepaskan kami. Di pertandingan selanjutnya, mau nggak mau saya harus mengubah sistem penyerangan kami. Itu tugas saya sebagai pelatih," kata pelatih kepala Stadium Abdurrachman Padang.

Rookie Garuda Christ Gideon lagi-lagi tampil istimewa. Dia menjadi motor penting kemenangan timnya dengan torehan 22 poin. Tembakan tiga angka pemain kelahiran Malang itu juga sangat mematikan. Di kuarter kedua, misalnya, Christ mencetak tiga tembakan tiga angka secara beruntun.

"Sebetulnya, kondisi lagi tidak fit. Gigi saya patah di pertandingan sebelumnya. Pas pemanasan saja, banyak tembakan yang tidak masuk. Untung, pas game tembakan saya akurat," ucap Christ. Selain Christ, Fadlan Minallah bermain amat baik dengan sumbangan 12 poin dan lima rebound untuk Garuda.

Pelatih Garuda Wan Amran terus mengumbar senyum setelah kemenangan itu. Mantan pelatih CLS Knights tersebut menyatakan, kemenangan timnya terbantu oleh performa para penggawa Stadium yang tidak maksimal.

"Sebetulnya, masih banyak yang salah dari anak-anak. Kadang terlalu terburu-buru juga. Namun, kami harus bermain baik agar tidak mengecewakan warga Bandung," ucapnya.

Kemenangan itu menjadi modal penting Garuda untuk menghadapi dua laga berat yang sudah menanti. Yakni, laga melawan Pelita Jaya Esia Jakarta (16/12) dan CLS Knights Good Day Surabaya (18/12). (nur/c11/ca)
Story Provided by Jawa Pos

Garuda Lawan Satria Muda Buka Seri Perdana

Tak lama lagi, seri perdana Flexi National Basketball League (NBL) Indonesia 2011-2012 di Bandung bakal segera digelar, dibuka oleh duel raksasa pada 10 Desember 2011 mendatang: tuan rumah Garuda Speedy Bandung berhadapan dengan kampiun NBL Indonesia musim lalu, Satria Muda Britama Jakarta.

Laga panas yang bakal disiarkan secara langsung di ANTV mulai pukul 13.00 WIB ini disambut penuh semangat oleh kedua tim. “Kami banyak dapat pelajaran dari Preseason Tournament lalu, juga turnamen di Johor, Malaysia, yang amat ketat dan menguras tenaga,” ungkap Aria Jabbar, general manager Garuda. “Dengan dukungan penuh para suporter di kandang sendiri, kami optimistis bisa menang,” pungkas Aria.

Satria Muda pun sangat antusias. Tak gentar meski harus bermain di kandang Garuda, berhadapan dengan para pendukung fanatik tim kebanggaan Bandung. “Ini bukan kali pertama kami berhadapan dengan Garuda. Kami pernah hampir tuli saat bermain di kandang mereka,” kata Octaviarro ‘Ocky’ Romely Tamtelahitu, head coach Satria Muda. “Kami akan tunjukkan performa maksimal. Kami tahu Garuda, begitu juga sebaliknya. Kita lihatlah nanti siapa yang keluar sebagai pemenang,” jelas Ocky.

Hari ini (7/12), PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku penyelenggara liga juga mengumumkan secara resmi jadwal live streaming di tujuh kota seri reguler Flexi NBL Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, total 75 pertandingan akan bisa dinikmati oleh seluruh penggila basket di Indonesia, bahkan dunia!

“Semula, kami mengumumkan akan menayangkan 50 pertandingan secara live streaming. Ternyata, setelah kami diskusikan, kami mampu menayangkan sampai 75 pertandingan secara live streaming. Ini merupakan langkah bersejarah, karena kamilah liga olahraga pertama di Indonesia yang serius mengembangkan live streaming. Kami yakin ini akan banyak ditiru oleh yang lain,” kata Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia dan commissioner NBL Indonesia.

Langkah bersejarah ini terselenggara berkat jalinan kerja sama dengan Mitranet, salah satu penyedia layanan streaming di Indonesia, dan didukung oleh Flexi. “Ini baru pertama kalinya di Indonesia, ada puluhan pertandingan olahraga yang disiarkan secara live streaming. Selama ini, olahraga yang populer di Indonesia hanya heboh di televisi, belum ke arah yang seperti ini,” ungkap Romi H. Budiharjo, direktur Mitranet. “Saya pribadi menganggap upaya ini sebagai pijakan kuat untuk mengembangkan olahraga tanah air ke depannya. Mengajak masyarakat dunia untuk melihat seperti apa olahraga Indonesia,” pungkasnya.

Laga perdana yang bakal disiarkan via live streaming adalah tim kuat Dell Aspac Jakarta berhadapan dengan juara seri reguler musim lalu, Pelita Jaya Esia Jakarta.  Duel seru ini bisa dinikmati pada 10 Desember 2011 mulai pukul 15.00 WIB, persis setelah laga Garuda lawan Satria Muda.
Untuk seri Bandung nanti, live streaming bisa diakses secara bebas di website resmi www.nblindonesia.com. Namun ke depannya, NBL Indonesia akan menerapkan sistem berbayar. Seperti apa mekanismenya, akan segera diumumkan di www.nblindonesia.com.
Dari Bandung, seri reguler akan berlanjut ke lima kota lainnya. Yaitu Solo (7-15 Januari 2012), Palembang (28 Januari-5 Februari 2012), Denpasar (18-26 Februari 2012), Surabaya (10-18 Maret 2012), dan Jakarta (31 Maret-8 April 2012). Selain bisa dinikmati via live streaming, sepuluh pertandingan berbeda juga akan disiarkan secara langsung di ANTV. (*)

Anak Tukang Sapu yang Bertekad Ubah Nasib

Satu demi satu alumnus Honda Development Basketball League (DBL) sukses berkiprah di arena National Basketball League (NBL) Indonesia. Salah seorang di antaranya adalah Muhammad Dhiya'Ulhaq.

(AINUR ROHMAN, Bandung)

KAPTEN Garuda Speedy Bandung Octoviano Permata Sura geleng-geleng kepala melihat penampilan impresif Muhammad Dhiya'Ulhaq saat melawan Pacific Caesar Surabaya, Minggu malam (11/12). Setelah laga berakhir, Octo menepuk bahu center bertinggi 204 sentimeter itu di ruang ganti.

Garuda menang sangat telak 92-60. Yaya -sapaan akrab Muhammad Dhiya'Ulhaq- tampil gemilang. Turun hanya tiga menit, pemuda kelahiran Gresik, Jawa Timur, itu mencetak 12 poin. ''Wah, kamu keren mainnya,'' kata Octo. Mendengar pujian sang kapten, pemain 19 tahun tersebut tersenyum kecil.

Yaya memang menjadi salah satu perhatian utama fans Garuda saat ini. Dengan tinggi di atas dua meter, dia diproyeksikan sebagai pelapis center utama Hendrik Agustinus. Jam terbang Yaya belum banyak. Pada laga perdana Garuda melawan Satria Muda Britama Jakarta (10/12), dia sama sekali tidak diturunkan.

Yaya sendiri tidak menyangka bisa mendapat kesempatan emas berlaga secepat ini di NBL Indonesia. Apalagi, bermain untuk tim sebesar Garuda. Semua ini tak lepas dari sepak terjang Yaya di liga basket pelajar terbesar di tanah air, Honda Development Basketball League (DBL). Dia bermain untuk SMA Muhammadiyah 1 Gresik pada 2009.

Waktu itu Yaya masih kelas 2 SMA. Sayang, sekolah Yaya kandas di babak 16 besar oleh SMA 2 Surabaya. ''Saya sendiri tidak masuk first team. Hanya nominasi. Saya juga tidak terpilih di DBL All-Star,'' ucap pemain kelahiran 11 Maret 1992 itu.

Meski tidak berprestasi maksimal, Yaya bertekad melanjutkan kiprahnya di basket. Tubuh yang tinggi menjulang sangat sayang untuk disia-siakan. Bersama teman sekolahnya, Afrizal Faisal, Yaya bersekolah di Garuda School Bandung seusai lulus SMA pada 2010. Sekolah tersebut gratis. Ini yang membuat Yaya tertarik. Dia tidak ingin membabani orang tuanya yang serba kekurangan. Ayahnya, Poniman, hanyalah tukang sapu di sebuah pabrik di Gresik. Adapun sang ibu, Siti Aminah, tidak bekerja.

''Selama di Bandung hidup saya ditanggung Afrizal. Makan, minum, dan tempat tinggal semuanya dari Afrizal,'' kenang pemain bernomor punggung 23 itu. ''Awalnya sulit. Namun, Afrizal meyakinkan bahwa basket akan mengubah hidup saya. Apalagi, kalau masuk NBL,'' imbuhnya.

Benar saja. Melihat tinggi Yaya, tim senior Garuda tertarik merekrutnya. Padahal, dia baru bersekolah dua bulan. Staf pelatih yang waktu itu dipimpin Johannis Winar menginginkan Yaya berlatih di Jakarta, markas Garuda. Dia lantas menguliahkan Yaya di Asian Banking Finance and Informatics Institute Perbanas, Jakarta.

''Bermain di tim senior memberikan tekanan tersendiri. Kalau salah, langsung dimarahi,'' tuturnya. ''Saya banyak sekali dibantu dan mendapat ilmu dari Andre Tiara,'' sambung Yaya.

Seiring masuknya pelatih W. Amran yang terkenal doyan memakai jasa pemain muda, pelan-pelan Yaya menemukan rumah di Garuda. Dia berjanji secepatnya memperbaiki penampilan.

''Pas lawan Pacific, coach bilang saya nggak boleh terlalu banyak nembak. Konsentrasi di bawah ring saja. Ini yang harus segera saya perbaiki. Saya belum puas dengan penampilan awal ini,'' tegasnya.

Selain Yaya, beberapa alumnus DBL Indonesia sudah bermain reguler di NBL sejak musim lalu. Misalnya, mantan anggota DBL Indonesia All-Star 2008 Oei Abraham Yoel Trisakti (Dell Aspac) dan Respati Ragil Pamungkas (Satya Wacana Angsapursa Salatiga).

Dari beberapa alumnus DBL yang menonjol, terdapat nama Hardianus dan Tony Sugiharto. Keduanya menjadi starter Muba Hangtuah IM Sumsel saat berhadapan dengan Satya Wacana Angsapura Salatiga (11/12). ''Hardianus masih butuh jam terbang yang panjang,'' kata pelatih Muba Nathaniel Canson. (*/c2/ca)

Rabu, 11 Mei 2011

IDC

IDC Banjir Dukungan
Dukungan kepada Indonesia Development Camp (IDC) 2011 terus mengalir. Pada hari perdana Senin (9/5), dua tim yang berbasis di Jakarta, Pelita Jaya (PJ) Esia dan Satria Muda (SM) Britama, datang untuk memberikan dukungan kepada rekan-rekannya yang mengikuti camp. Begitu juga halnya pada hari kedua kemarin (10/5), beberapa pelatih tim NBL Indonesia datang ke Basketball Hall Sports Trade Center (STC), Senayan, Jakarta.
Pelatih Garuda Flexi Bandung W. Amran sengaja datang untuk menonton perkembangan pemain anggota pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) SEA Games XXVI. Begitu juga asisten Garuda yang juga bekas pemain timnas, A.F. Rinaldo.
Amran mengatakan, IDC 2011 sangat bagus untuk perkembangan timnas. Kelemahan-kelemahan, terutama defense, bisa diperbaiki pada program latihan intensif selama empat hari ini. ”Secara materi saya lihat kualitasnya sangat bagus. Saya, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, memang memberikan dukungan penuh kepada timnas,” kata mantan pelatih CLS Knights Surabaya itu.
Sehari sebelumnya, dukungan muncul dari pemain PJ dan SM. Mereka datang ke STC untuk menonton timnas dari tribun pinggir lapangan.
Kebetulan komposisi timnas kental diwarnai dua tim tersebut. Dari PJ, ada enam pemain di timnas. Antara lain, Ary Chandra, Dimas Aryo Dewanto, Andy ”Batam” Poedjakesuma, Fidyan Dini, Ponsianus ’’Koming’’ Nyoman Indrawan, dan Romy C. Chandra.
Selain itu, terdapat enam pemain SM di timnas. Mereka adalah Faisal Julius Achmad, Amin Prihantono, Wellyanson Situmorang, Rony Gunawan, dan Christian Ronaldo Sitepu. Satu lagi adalah Mario Wuysang yang bermain untuk SM di kompetisi ASEAN Basketball League (ABL).
Pada hari yang sama, owner Dell Aspac Jakarta Irawan Haryono juga hadir. Dia sengaja datang untuk meminta tanda tangan legenda NBA Ron Harper yang juga masuk jajaran staf pelatih. Kim Hong, sapaan Irawan Haryono– dipanggil sengaja menyiapkan spidol, meminta tanda tangan di kaus dan topi.
”Siapa sih yang tidak tahu Ron Harper. Ada legenda NBA di sini merupakan hal luar biasa. Saya yakin, Ron bisa meningkatkan mentalitas bertanding anak-anak,’’ ujarnya.

Selasa, 10 Mei 2011

IDC With Ron Harper

Langsung Setel Kencang
Hari Pertama IDC 2011
Tim nasional (timnas) basket putra proyeksi SEA Games XXVI betul-betul bekerja keras pada hari perdana Indonesia Development Camp (IDC) 2011 presented by Bakrie Kalila Investment kemarin (9/5). Selama empat jam lebih, staf pelatih NBA langsung setel kencang dengan memberikan beragam materi berat kepada campers.
Dalam even yang dihelat di Basketball Hall Senayan Trade Center (STC) Jakarta itu, 18 pemain timnas terlihat sangat antusias menyerap ilmu dari staf pelatih. Dipimpin Asisten Pelatih/Basketball Development dari Toronto Raptors Eric Hughes, pelatih memberikan materi beragam. Mulai kemampuan individual sampai kerja sama tim.
Jika dibandingkan dengan IDC 2010, even kali lebih menekankan kepada sistem dan pola kerja sama tim baik pola menyerang (offense) maupun pertahananan (defense). Walau demikian, teknik kemampuan dasar tidak dilupakan. Misalnya, footwork lines. ”Meski sangat basic dan membosankan, pola ini harus terus diulang dan diulang karena memang sangat penting,” tutur Director Basketball Operations NBA Asia Jama Mahlalela sebelum camp.
Eric Hughes menambahkan, dia sangat bersemangat memulai even ini. Pria yang pernah memberikan program latihan kepada para bintang NBA seperti Kevin Durant, Dwight Howard, dan Nate Robinson itu mengaku tidak akan menyia-nyiakan pengalaman pertamanya melatih di Indonesia.
”Ini kesempatan besar. Membantu tim nasional Indonesia merupakan hal yang sangat menarik. Saya sangat bersemangat menyebarkan ilmu yang saya miliki selama ini,” ucapnya.
Pada awal membuka IDC 2011, Eric menegaskan bahwa pemain tidak usah malu berkomunikasi. Mereka tidak perlu sungkan bertanya sebanyak-banyaknya, seburuk apapun materi pertanyaan yang hendak diungkapkan. Bagi Eric, hal itu sangat penting karena komunikasi akan membuka ruang untuk menyelesaikan masalah.
”Saya disini membantu tim utama Indonesia mendapatkan materi terbaik. Saya berharap, semua komponen tim ini bekerja keras dan sekuat tenaga mencapai target yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Legenda NBA Ron Harper, yang juga masuk susunan staf pelatih, menegaskan, pemain harus bekerja keras agar bisa memetik hasil terbaik. Peraih lima cincin juara bersama Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers itu menuturkan, pemain wajib mengeluarkan kemampuan terbaik.
”Target saya memaksimalkan potensi pemain. Saya akan membagikan pengalaman saya sebagai pemain kepada mereka,” tegasnya. Pria yang bertanding 122 kali di play off NBA itu mengatakan, pengetahuannya tentang basket Asia sangat kecil dan terbatas. Apalagi, IDC 2011 ini adalah pengalaman pertamanya di Indonesia.
Namun, bagi Harper, basket merupakan olahraga universal. Artinya, di seluruh penjuru dunia, meski berbeda bangsa, bahasa basket tetap sama.
”Ini hari pertama saya. Tentu saja saya tidak bisa menilai kemampuan mereka. Namun, kalau dilihat dari size pemain, mereka memiliki potensi yang sangat besar,” paparnya.
Di bagian lain, harapan besar disampaikan Manajer Timnas Syailendra S. Bakrie. Walau hanya empat hari, dia yakin IDC 2011 akan memberikan dampak besar kepada kemampuan pemain. Owner Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta itu ingat, pada IDC 2010 ada tiga pemain PJ yang ikut camp. Mereka adalah Dimas Aryo Dewanto, Ponsianus Nyoman Indrawan, dan Gian Gumilar.
”Memang ternyata improve-nya menunjukkan peningkatan pesat. Terutama, mental bertanding. Mudah-mudahan hasilnya bagus sehingga pemain timnas mendapatkan hasil yang diharapkan,” tutur Eda, begitu dia biasa dipanggil.
Sementara itu, ada hal yang menarik dalam opening ceremony kemarin. Eda bertukar kostum dengan Ron Harper, Erick Hughes, dan Jama Mahlalela. Presiden direktur Bakrie Kalila Investment Group itu memberikan tiga potong kemeja batik lengan pendek kepada mereka.
Eda menerima kostum IDC bernomor punggung 9. Harper dkk dengan antusias langsung memakai batik tersebut. Aksi itu langsung mengundang aplaus dari para undangan yang hadir.

Minggu, 16 Januari 2011

Whenda Siap Kan 3 Nama buat anak

Telepon Lebih dari 10 Kali Sehari, Siapkan Tiga Nama
Wendha Wijaya di Tengah Penantian Menjadi Seorang Ayah
Status point guard Garuda Flexi Bandung Wendha Wijaya sebentar lagi berubah menjadi seorang ayah. Saat ini sang istri, Mira Angelia, hamil delapan bulan. Wendha pun mengaku tak sabar untuk segera menimang sang bayi. ( Ragil Ugeng, Denpasar )
Garuda Flexi Bandung tampil menggila di NBL Indonesia 2010– 2011 seri keempat di GOR Merpati, Denpasar, Bali. Mereka berhasil meneruskan tren positif sejak seri ketiga dengan memetik tiga kemenangan di antara empat laga yang dijalani.
Hasil positif tersebut membuat Garuda kembali diperhitungkan sebagai kandidat kuat juara NBL Indonesia musim perdana ini. Seluruh elemen Garuda tentu senang dengan pencapaian hebat tersebut.
Tak terkecuali sang point guard Wendha Wijaya. Pemain kelahiran Kediri, Jatim, itu berkali-kali tampil menawan untuk membantu Garuda memenangkan pertandingan.
Nah, performa apik Garuda seolah menjadi pendukung kebahagiaan yang tengah dialami Wendha. Ini disebabkan sebentar lagi dia menjadi seorang ayah. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan sang istri akan melahirkan pada 5 Februari mendatang.
”Hasil USG sih nanti bayinya cewek. Tidak apa-apa. Yang penting sehat. Ini kebahagaiaan tersendiri bagi saya sebagai suami,” terang pemakai jersey nomor 15 tersebut.
Namun, saat-saat menunggu seperti sekarang memang cukup membuat konsentrasinya terpecah. Di satu sisi dia memang harus membantu Garuda mendapatkan hasil terbaik, tapi di sisi lain dia mesti terus memantau kondisi sang istri tercinta.
”Sekarang semakin sering telepon. Sehari bisa lebih dari 10 kali. Ya, sekadar memantau kondisinya,” tambah pemain kelahiran 15 Desember 1982 tersebut.
Beruntung, saat ini sang istri tak lagi bawel. Hal tersebut berbeda ketika Angelia masih mengandung kurang dari lima bulan.
Saat itu Wendha mesti memenuhi beberapa keinginan istri yang tengah ngidam. Padahal, beberapa permintaan Angelia kadang membuatnya puyeng.
”Dulu pernah minta buah apa gitu. Saya sendiri juga tidak tahu gimana bentuk buahnya. Akhirnya, bapayang mencarikan,” ujarnya lantas tertawa. Kondisi istri sekarang ini juga tak membuatnya khawatir. Hal tersebut berbeda ketika istrinya hamil kurang dari lima bulan.
Sebab, menurut dia, masa-masa itu merupakan periode yang sangat mengkhawatirkan. ”Kan banyak yang keguguran kalau usia kandungannya baru segitu. Untung, istri saya tak mengalaminya. Ini anugerah,” tambah Wendha.
Mantan penggawa timnas Indonesia itu pun sudah mempersiapkan nama yang bagus buat sang anak. Tak tanggung-tanggung, anak pasangan Seger Rahardjo dan Suwarsi itu sudah memiliki tiga nama bagi sang bayi.
”Ya, tapi kan nanti namanya tetap satu. Nggak mungkin tiga nama dikasihkan semuanya,” kelakarnya.
Jika kondisi istri tak mengkhawatirkannya, lain dengan perasaannya menyongsong NBL Indonesia seri kelima di Jakarta pada 5-13 Februari mendatang. Alasannya, jadwal tersebut ”bertabrakan” dengan kelahiran sang anak. Sampai saat ini dia juga belum berani memutuskan peluangnya di seri kelima tersebut.
”Saya pengen sekali bertanding dan membantu Garuda. Tapi, saya juga ingin menjadi suami siaga (siap antar jaga) buat istri. Bagaimanapun, kelahiran kan momen yang sangat ditunggu-tunggu,” jelas pemain bertinggi 180 cm tersebut.
Namun, jadwal kelahiran sang anak masih tentatif. Bisa mundur, tapi bisa juga maju. Mantan bintang Satria Muda (SM) itu berharap dua hal tersebut bisa sinkron sehingga tak saling mengganggu.
”Jadi, saya bisa total di Garuda, tapi juga bisa menemani istri yang melahirkan. Saya berharap istri nanti melahirkan dengan normal. Jangan caesar, kasihan,” harap Wendh

Kamis, 13 Januari 2011

Slam dunk Fadlan

Dua Slam Dunk Fadlan Benamkan Citra Satria
Garuda Flexi Bandung yang hanya tampil sebanyak empat kali di Bali menutup pertandingannya di seri ini dengan kemenangan atas Comfort Mobile Citra Satria Jakarta dengan kedudukan 65-57.
Denny Sumargo yang diturunkan sebagai starter bermain cukup tenang dengan mencetak tujuh angka bagi timnya di kuarter pertama. Demikian pula I Made 'Lolik' Sudiadnyana yang membukukan enam poin. Mengahadapi Citra Satria yang pada pertandingan sebelumnya "dicukur" oleh Pelita Jaya Esia Jakarta, Garuda bermain lamban. Sebaliknya, Citra Satria yang mulai menambah pemain dengan hadirnya Ngurah Teguh bermain agresif. Kuarter pertama ditutup untuk keunggulan tipis Garuda, 20-14.
Yan Pattikawa dan Ngurah Teguh benar-benar ingin menunjukan bahwa timnya mampu mengimbangi Garuda. Kehadiran Teguh menjadi nilai plus bagi Citra Satria mengingat pemain ini adalah pengumpul blok ketiga terbanyak di liga dengan rata-rata 1,9 blok per game. Teguh bahkan sempat melakukan blok terhadap usaha Gagan Rahmat di bawah basket Citra Satria. Meskipun unggul, Garuda masih sulit menjauhi Citra Satria di akhir kuarter kedua. Skor masih dekat, 32-27 untuk keunggulan tipis tim asal Bandung.
Pertandingan terasa stagnan di kuarter ketiga. Permainan kedua tim praktis tidak banyak berkembang. Fadlan Minallah yang baru dimainkan pada kuarter ketiga oleh coach Johanis Winar bermain sangat baik. Dominasi Fadlan di bawah ring bekas timnya tampak sulit dihentikan oleh Ngurah Teguh dan kawan-kawan. Fadlan menutup kuarter ketiga dengan sebuah slam dunk keras sekaligus menambah poinnya menjadi tujuh poin di kuarter ketiga. Selisih angka Garuda atas Citra Satria hanya enam.
Fadlan benar-benar menghibur penggemar NBL Indonesia di GOR Merpati. Setelah menutup kuarter ketiga dengan slam dunk, Fadlan kembali melakukan slam dunk untuk membuka kuarter empat. Fadlan total mengumpulkan 12 angka sementara Lolik menjadi pengumpul terbanyak dengan 17 poin. Denny Sumargo kembali mencetak doble-double dengan 11 poin dan 11 rebound

Selasa, 11 Januari 2011

Hancur kan Aspac

nblindonesia.com - 10/01/2011
Garuda Siap Terbang Tinggi
Bekuk Aspac 55-49
BALI – Luar biasa Garuda Flexi Bandung. Bermain kontra tiga tim tangguh selama tiga hari berturut-turut tak membuat mereka kendur. Tadi malam (10/1) mereka menekuk Dell Aspac Jakarta 55-49 dalam lanjutan seri keempat National Basketball League (NBL) Indonesia di GOR Merpati, Denpasar, Bali. Sehari sebelumnya Garuda juga sukses membekuk Nuvo CLS Knights. Dua kemenangan itu menebus kekalahan Garuda pada pertandingan perdana Sabtu lalu (8/1) melawan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta.
”Kunci kemenangan di dua laga terakhir adalah anak-anak bermain menjadi diri sendiri. Kami tak mengikuti irama lawan, tapi malah sebaliknya, kamilah yang mengontrol permainan. Defense anak-anak juga sangat bagus,” jelas Johannis Winar, pelatih Garuda.
Dua kemenangan beruntun saat melawan tim kuat itu melambungkan Garuda ke posisi kelima klasemen sementara. Setelah terpuruk pada dua seri awal, kini Garuda siap terbang tinggi. Jika pada dua seri awal mereka menuai tujuh kekalahan, pada seri ketiga dan keempat mereka hanya kalah masing-masing sekali.
Kemenangan Garuda atas Aspac dan CLS juga menunjukkan peluang mereka cukup besar di championship series nanti. Seperti yang diungkapkan bintang utama mereka, Denny Sumargo, potensi yang ditampilkan Garuda saat ini belum 50 persen. Jika terus membaik, pada pertandingan berikutnya, bukan tidak mungkin Garuda bisa mengalahkan PJ maupun Satria Muda (SM) Britama Jakarta. Sebagaimana diketahui, Garuda bisa memaksakan dua tim itu melakoni overtime.
Garuda pun memiliki potensi besar untuk menembus tiga besar klasemen akhir musim reguler nanti. Pada sisa seri keempat dan kelima, mereka sangat berpeluang panen kemenangan. Sebab, lawan-lawan mereka cukup ringan. Hanya sekali mereka akan menghadapi tim tangguh, yaitu SM, di seri kelima.
Itu tidak terjadi pada Aspac dan CLS yang menjadi rival Garuda dalam perebutan posisi ketiga. Pada seri keempat dan kelima, mereka akan menghadapi banyak lawan tangguh.
Kemenangan Garuda atas Aspac kemarin juga menunjukkan ketangguhan mental Denny Suamrgo dkk. Seperti halnya pertandingan melawan CLS, Garuda sering tertinggal kemarin (10/1). Pada kuarter pertama Aspac leading 15-12. Pada kuarter kedua Aspac unggul 28-27.
Permainan Aspac mulai terganggu pada kuar terketiga. Banyak tembakan mereka yang meleset. Xaverius Prawiro yang menjadi salah seorang andalan Aspac banyak membuang peluang. Dia hanya memasukkan lima di antara 12 percobaan tembakan. Vinton Surawi sama saja, hanya memasukkan satu di antara delapan percobaan.
”Anak-anak mau bermain sendiri. Mereka ingin ngetop sendiri. Instruksi pelatih tidak dijalankan sama sekali di kuarter ketiga dan keempat. Sistem bermain Aspac yang saya inginkan macet,” keluh Tjetjep Firmansyah, pelatih Aspac.
Kekalahan tersebut membuyarkan ambisi Aspac untuk menyapu bersih pertemuan dengan Garuda. Dalam dua pertandingan sebelumnya, Aspac selalu menang, yakni dengan skor 72-58 dan 73-70 (OT).
Manajer Aspac Irawan Haryono juga tak habis pikir, mengapa permainan timnya begitu buruk kemarin. Dia menyatakan bahwa tren bermain anak asuhnya menurun sejak seri ketiga di Solo.
”Mungkin ini ada hubungannya dengan libur anak-anak,” jelas pria yang akrab disapa Kim Hong itu.