Selasa, 02 November 2010

Semoga Heboh Lagi di Bandung

Semoga Heboh Lagi di Bandung
Seri Pertama NBL Lampaui Ekspektasi
SURABAYA – Berakhir sudah seri perdana National Basketball League (NBL) Indonesia di DBL Arena, Surabaya. Tadi malam (24/10) Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumatera Selatan menutupnya dengan kemenangan atas Satya Wacana Angsapura Salatiga, 68-62.
Secara keseluruhan, seri pertama yang berlangsung setiap hari pada 16–24 Oktober ini melampaui ekspektasi banyak pihak. Termasuk penyelenggara sendiri.
”Data yang kami dapat dari PB Perbasi, musim terakhir IBL (Indonesian Basketball League, Red) lalu hanya ditonton rata-rata 250 orang per hari. Jadi, harapan kami tidaklah terlalu tinggi. Bisa seribu sehari sudah memuaskan,” kata Azrul Ananda, direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia dan commissioner NBL Indonesia.
Dalam hal penonton, seri perdana dianggap lumayan. Surabaya kembali membuktikan diri sebagai ibu kota basket tanah air. Hari pembukaan terbilang sold out. Sekitar 5.500 penonton bergantian memadati DBL Arena. Menurut panitia, hari terburuk pun masih lebih dari 1.000 penonton.
”Surabaya hebat. Rata-rata penonton hampir 2.000 orang per hari. Awal yang sangat baik,” ucap Azrul. ”Penonton di Surabaya hebat. Meski mendukung CLS Knights, mereka juga ramai menikmati permainan tim-tim lain. Semoga seri berikutnya ikut heboh. Kita penasaran juga, bagaimana tanggapan penggemar di Bandung bulan depan,” tambahnya.
Azrul melanjutkan, penyelenggaraan ini belum sempurna. ”Kami harus berterima kasih kepada timtim peserta. Mereka semua semangat. Salut juga, tim DBL Indonesia sudah bekerja sangat keras. Tapi, tentu masih ada beberapa hal yang harus kami perbaiki. Semoga nanti terus membaik,” ucapnya.
Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PB Perbasi Abdul Rozak, yang sepanjang seri pertama selalu di Surabaya, ikut merasakan adanya gairah baru dari NBL. ”Semakin semarak. Terutama kemasannya, apik memadukan unsur entertainment. Dengan semakin profesionalnya NBL, semoga dampaknya positif untuk prestasi nasional. Semoga dalam beberapa tahun ke depan, kita bisa jadi nomor satu di Asia Tenggara. Kami optimistis,” ucapnya.
Rata-rata penonton yang ditanya menyebut datang karena penasaran dengan kemasan NBL. Apalagi setelah tahu ajang ini ”dipegang” DBL Indonesia, yang sukses besar lewat liga pelajar Honda Development Basketball League di 21 kota, 18 provinsi di Indonesia.
Bahkan, ada yang datang dari Jakarta khusus untuk nonton di DBL Arena. Rio Aditya, siswa SMA Bukit Sion, Jakarta, datang bersama ibunya untuk menonton Satria Muda Britama melawan Garuda Flexi pada Jumat (22/10), lalu CLS Knights versus Stadium Jakarta esok harinya.
”Saya sudah sangat lama demen sama basket. Sekarang jadi lebih semangat karena liga ini berganti dari IBL ke NBL. Dari pengetahuan saya selama ini, even-even yang di adakan DBL selalu meriah dan ramai,” akunya. ”Saya rasa, basket Indonesia tidak lama lagi akan maju. Penonton lebih bergairah. Para pemain saya lihat juga seperti itu,” tandas Rio.
Optimisme pada perkembangan liga ini juga datang dari para pemain. Guard Garuda Flexi Bandung Denny Sumargo mengatakan sangat terkejut melihat antusiasme penonton di Surabaya. ”Pertandingan tidak penting (tim papan bawah) juga banyak penonton. Ini surprising banget. Apalagi, ini baru pertama, bagus banget,” katanya. ”Saya kan pernah main di Kobatama dan IBL, jadi bisa membandingkan liga ini mau dibawa kemana arahnya. DBL melakukan apa yang saya sebut support manajemen. Saya yakin, liga ini bisa maju sebagai sebuah industri yang dicintai,” tambahnya.
Pendapat yang sama diungkapkan forward yang sudah main di tiga liga, I Made Sudiadnyana. Dia mengatakan, PT DBL mengusung tugas berat dengan mengambil liga yang sangat kacau seperti IBL. Namun, dengan selesainya seri satu ini, Lolik, panggilan I Made Sudiadnyana, yakin NBL semakin berkembang ke arah yang benar.
”Tahun lalu sangat hancur. Semoga dengan totalitas dan komitmen para penyelenggaranya, kualitas NBL akan semakin baik. Saya ingat, saat Kobatama waktu di Solo, banyak penonton yang tidak kebagian tempat duduk. Semoga NBL bisa juga ke arah sana,” tandasnya. (nur/c2)
Semoga Heboh Lagi di Bandung
Seri Pertama NBL Lampaui Ekspektasi
SURABAYA – Berakhir sudah seri perdana National Basketball League (NBL) Indonesia di DBL Arena, Surabaya. Tadi malam (24/10) Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumatera Selatan menutupnya dengan kemenangan atas Satya Wacana Angsapura Salatiga, 68-62.
Secara keseluruhan, seri pertama yang berlangsung setiap hari pada 16–24 Oktober ini melampaui ekspektasi banyak pihak. Termasuk penyelenggara sendiri.
”Data yang kami dapat dari PB Perbasi, musim terakhir IBL (Indonesian Basketball League, Red) lalu hanya ditonton rata-rata 250 orang per hari. Jadi, harapan kami tidaklah terlalu tinggi. Bisa seribu sehari sudah memuaskan,” kata Azrul Ananda, direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia dan commissioner NBL Indonesia.
Dalam hal penonton, seri perdana dianggap lumayan. Surabaya kembali membuktikan diri sebagai ibu kota basket tanah air. Hari pembukaan terbilang sold out. Sekitar 5.500 penonton bergantian memadati DBL Arena. Menurut panitia, hari terburuk pun masih lebih dari 1.000 penonton.
”Surabaya hebat. Rata-rata penonton hampir 2.000 orang per hari. Awal yang sangat baik,” ucap Azrul. ”Penonton di Surabaya hebat. Meski mendukung CLS Knights, mereka juga ramai menikmati permainan tim-tim lain. Semoga seri berikutnya ikut heboh. Kita penasaran juga, bagaimana tanggapan penggemar di Bandung bulan depan,” tambahnya.
Azrul melanjutkan, penyelenggaraan ini belum sempurna. ”Kami harus berterima kasih kepada timtim peserta. Mereka semua semangat. Salut juga, tim DBL Indonesia sudah bekerja sangat keras. Tapi, tentu masih ada beberapa hal yang harus kami perbaiki. Semoga nanti terus membaik,” ucapnya.
Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PB Perbasi Abdul Rozak, yang sepanjang seri pertama selalu di Surabaya, ikut merasakan adanya gairah baru dari NBL. ”Semakin semarak. Terutama kemasannya, apik memadukan unsur entertainment. Dengan semakin profesionalnya NBL, semoga dampaknya positif untuk prestasi nasional. Semoga dalam beberapa tahun ke depan, kita bisa jadi nomor satu di Asia Tenggara. Kami optimistis,” ucapnya.
Rata-rata penonton yang ditanya menyebut datang karena penasaran dengan kemasan NBL. Apalagi setelah tahu ajang ini ”dipegang” DBL Indonesia, yang sukses besar lewat liga pelajar Honda Development Basketball League di 21 kota, 18 provinsi di Indonesia.
Bahkan, ada yang datang dari Jakarta khusus untuk nonton di DBL Arena. Rio Aditya, siswa SMA Bukit Sion, Jakarta, datang bersama ibunya untuk menonton Satria Muda Britama melawan Garuda Flexi pada Jumat (22/10), lalu CLS Knights versus Stadium Jakarta esok harinya.
”Saya sudah sangat lama demen sama basket. Sekarang jadi lebih semangat karena liga ini berganti dari IBL ke NBL. Dari pengetahuan saya selama ini, even-even yang di adakan DBL selalu meriah dan ramai,” akunya. ”Saya rasa, basket Indonesia tidak lama lagi akan maju. Penonton lebih bergairah. Para pemain saya lihat juga seperti itu,” tandas Rio.
Optimisme pada perkembangan liga ini juga datang dari para pemain. Guard Garuda Flexi Bandung Denny Sumargo mengatakan sangat terkejut melihat antusiasme penonton di Surabaya. ”Pertandingan tidak penting (tim papan bawah) juga banyak penonton. Ini surprising banget. Apalagi, ini baru pertama, bagus banget,” katanya. ”Saya kan pernah main di Kobatama dan IBL, jadi bisa membandingkan liga ini mau dibawa kemana arahnya. DBL melakukan apa yang saya sebut support manajemen. Saya yakin, liga ini bisa maju sebagai sebuah industri yang dicintai,” tambahnya.
Pendapat yang sama diungkapkan forward yang sudah main di tiga liga, I Made Sudiadnyana. Dia mengatakan, PT DBL mengusung tugas berat dengan mengambil liga yang sangat kacau seperti IBL. Namun, dengan selesainya seri satu ini, Lolik, panggilan I Made Sudiadnyana, yakin NBL semakin berkembang ke arah yang benar.
”Tahun lalu sangat hancur. Semoga dengan totalitas dan komitmen para penyelenggaranya, kualitas NBL akan semakin baik. Saya ingat, saat Kobatama waktu di Solo, banyak penonton yang tidak kebagian tempat duduk. Semoga NBL bisa juga ke arah sana,” tandasnya. (nur/c2)

Duel Raksasa Basket ball Indonesia



nblindonesia.com - 22/10/2010
Garuda v SM, Duel Raksasa Terluka
DUEL dua tim raksasa yang terluka akan tersaji di DBL Arena nanti sore (22/10). Yakni, Garuda Flexi Bandung melawan Satria Muda (SM) Britama Jakarta.
Dengan skuad bertabur bintang, mereka disebut-sebut sebagai kandidat juara musim perdana NBL Indonesia. Mereka juga memiliki sejarah hebat di era liga sebelumnya, IBL. SM juara empat edisi terakhir, sedangkan Garuda selalu menembus final four dalam beberapa musim terakhir. Bahkan, pada 2008 Garuda menembus final dan menjadi runner-up setelah dikalahkan SM.
Namun, keperkasaan mereka seolah luntur di seri I NBL Indonesia. SM menelan dua kekalahan di dua laga awal. Yaitu, melawan Dell Aspac Jakarta dan Pelita Jaya Esia Jakarta.
Dalam dua pertandingan berikutnya mereka memang mampu meraih dua kemenangan. Melawan Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel Senin lalu (18/10) dan melawan Bimasakti Nikko Steel Malang kemarin dengan skor 74- 44. Namun, itu belum memupus keraguan terhadap SM. Sebab, yang dikalahkan adalah tim papan bawah.
Garuda tidak kalah buruk. Pada pertandingan pertama (19/10) mereka nyaris dikalahkan Muba Hangtuah. Mereka akhirnya menang 61-58, memanfaatkan kesalahan lawan di detik akhir pertandingan. Pada laga kedua (20/10), Garuda dihajar tim kuat Nuvo CLS Knights 74-43.
Nah, laga sore nanti adalah momen yang pas bagi Garuda dan SM untuk memupus keraguan itu. Menang, itu akan menjadi bukti kebangkitan salah satu di antara mereka. Sebaliknya, tim yang kalah semakin terpuruk.
Pelatih SM Fictor Gideon Roring menyatakan timnya masih mencari bentuk permainan terbaik. Meski menang telak melawan Bimasakti kemarin, dia belum puas.
kemarin, dia belum puas. ”Kami belum menemukan apinya. Kelihatannya masih tertinggal di Jakarta. Tim kami bermain biasa-biasa saja,” kata pelatih yang akrab disapa Ito itu.
Bentrok Garuda melawan SM itu akan memantik emosi Wendha Wijaya. Point guard Garuda itu akan menghadapi mantan teman setimnya. Sebab, dia baru beberapa bulan lalu di-trade oleh SM ke tim asal Bandung tersebut.
”Kami akan mencoba yang terbaik pada laga besok (hari ini, Red). Semuanya bisa saja terjadi. Yang penting, kami akan mempersiapkan tim ini dengan sematang mungkin,” kata pelatih Garuda Johannis Winar. (nur/c2/ang)