Kamis, 15 Desember 2011

Garuda Gila - gilaan

Stadium Telan Kekalahan Perdana
Performa Garuda Speedy Bandung semakit hot. Di tangan pelatih baru Wan Amran, Garuda tampil lebih ngotot, agresif, dan percaya diri. Tim pembunuh raksasa seperti Stadium Jakarta pun dibikin mati kutu. Garuda sukses membekuk Stadium dengan skor telak 71-34 pada lanjutan Flexi NBL Indonesia seri pertama di GOR C-Tra Arena, Bandung, kemarin (14/12).

Stadium yang tampil hebat pada dua pertandingan sebelumnya kali ini tidak bisa berbuat banyak. Defense ketat Garuda membikin Daniel Iskandar dkk tak bisa berkutik. Mesin poin Stadium Merio Ferdiansyah tidak bisa berbuat banyak karena terus ditempel ketat oleh forward Garuda Christ Gideon.

Hal tersebut membuat Merio tampil buruk. Performa itu merembet ke permainan Stadium. Alhasil, mereka hanya mampu mencetak dua angka pada kuarter kedua. Itu merupakan rekor poin terendah pada satu kuarter sepanjang NBL Indonesia musim ini.

Akurasi tembakan tiga angka Stadium sangat buruk. Persentase hanya mencapai 5 persen (masuk satu dari 20 percobaan). Padahal, tembakan three point merupakan salah satu senjata andalan Stadium.

"Saya akui defense Garuda sangat istimewa. Mereka tidak sedikit pun melepaskan kami. Di pertandingan selanjutnya, mau nggak mau saya harus mengubah sistem penyerangan kami. Itu tugas saya sebagai pelatih," kata pelatih kepala Stadium Abdurrachman Padang.

Rookie Garuda Christ Gideon lagi-lagi tampil istimewa. Dia menjadi motor penting kemenangan timnya dengan torehan 22 poin. Tembakan tiga angka pemain kelahiran Malang itu juga sangat mematikan. Di kuarter kedua, misalnya, Christ mencetak tiga tembakan tiga angka secara beruntun.

"Sebetulnya, kondisi lagi tidak fit. Gigi saya patah di pertandingan sebelumnya. Pas pemanasan saja, banyak tembakan yang tidak masuk. Untung, pas game tembakan saya akurat," ucap Christ. Selain Christ, Fadlan Minallah bermain amat baik dengan sumbangan 12 poin dan lima rebound untuk Garuda.

Pelatih Garuda Wan Amran terus mengumbar senyum setelah kemenangan itu. Mantan pelatih CLS Knights tersebut menyatakan, kemenangan timnya terbantu oleh performa para penggawa Stadium yang tidak maksimal.

"Sebetulnya, masih banyak yang salah dari anak-anak. Kadang terlalu terburu-buru juga. Namun, kami harus bermain baik agar tidak mengecewakan warga Bandung," ucapnya.

Kemenangan itu menjadi modal penting Garuda untuk menghadapi dua laga berat yang sudah menanti. Yakni, laga melawan Pelita Jaya Esia Jakarta (16/12) dan CLS Knights Good Day Surabaya (18/12). (nur/c11/ca)
Story Provided by Jawa Pos

Garuda Lawan Satria Muda Buka Seri Perdana

Tak lama lagi, seri perdana Flexi National Basketball League (NBL) Indonesia 2011-2012 di Bandung bakal segera digelar, dibuka oleh duel raksasa pada 10 Desember 2011 mendatang: tuan rumah Garuda Speedy Bandung berhadapan dengan kampiun NBL Indonesia musim lalu, Satria Muda Britama Jakarta.

Laga panas yang bakal disiarkan secara langsung di ANTV mulai pukul 13.00 WIB ini disambut penuh semangat oleh kedua tim. “Kami banyak dapat pelajaran dari Preseason Tournament lalu, juga turnamen di Johor, Malaysia, yang amat ketat dan menguras tenaga,” ungkap Aria Jabbar, general manager Garuda. “Dengan dukungan penuh para suporter di kandang sendiri, kami optimistis bisa menang,” pungkas Aria.

Satria Muda pun sangat antusias. Tak gentar meski harus bermain di kandang Garuda, berhadapan dengan para pendukung fanatik tim kebanggaan Bandung. “Ini bukan kali pertama kami berhadapan dengan Garuda. Kami pernah hampir tuli saat bermain di kandang mereka,” kata Octaviarro ‘Ocky’ Romely Tamtelahitu, head coach Satria Muda. “Kami akan tunjukkan performa maksimal. Kami tahu Garuda, begitu juga sebaliknya. Kita lihatlah nanti siapa yang keluar sebagai pemenang,” jelas Ocky.

Hari ini (7/12), PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku penyelenggara liga juga mengumumkan secara resmi jadwal live streaming di tujuh kota seri reguler Flexi NBL Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, total 75 pertandingan akan bisa dinikmati oleh seluruh penggila basket di Indonesia, bahkan dunia!

“Semula, kami mengumumkan akan menayangkan 50 pertandingan secara live streaming. Ternyata, setelah kami diskusikan, kami mampu menayangkan sampai 75 pertandingan secara live streaming. Ini merupakan langkah bersejarah, karena kamilah liga olahraga pertama di Indonesia yang serius mengembangkan live streaming. Kami yakin ini akan banyak ditiru oleh yang lain,” kata Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia dan commissioner NBL Indonesia.

Langkah bersejarah ini terselenggara berkat jalinan kerja sama dengan Mitranet, salah satu penyedia layanan streaming di Indonesia, dan didukung oleh Flexi. “Ini baru pertama kalinya di Indonesia, ada puluhan pertandingan olahraga yang disiarkan secara live streaming. Selama ini, olahraga yang populer di Indonesia hanya heboh di televisi, belum ke arah yang seperti ini,” ungkap Romi H. Budiharjo, direktur Mitranet. “Saya pribadi menganggap upaya ini sebagai pijakan kuat untuk mengembangkan olahraga tanah air ke depannya. Mengajak masyarakat dunia untuk melihat seperti apa olahraga Indonesia,” pungkasnya.

Laga perdana yang bakal disiarkan via live streaming adalah tim kuat Dell Aspac Jakarta berhadapan dengan juara seri reguler musim lalu, Pelita Jaya Esia Jakarta.  Duel seru ini bisa dinikmati pada 10 Desember 2011 mulai pukul 15.00 WIB, persis setelah laga Garuda lawan Satria Muda.
Untuk seri Bandung nanti, live streaming bisa diakses secara bebas di website resmi www.nblindonesia.com. Namun ke depannya, NBL Indonesia akan menerapkan sistem berbayar. Seperti apa mekanismenya, akan segera diumumkan di www.nblindonesia.com.
Dari Bandung, seri reguler akan berlanjut ke lima kota lainnya. Yaitu Solo (7-15 Januari 2012), Palembang (28 Januari-5 Februari 2012), Denpasar (18-26 Februari 2012), Surabaya (10-18 Maret 2012), dan Jakarta (31 Maret-8 April 2012). Selain bisa dinikmati via live streaming, sepuluh pertandingan berbeda juga akan disiarkan secara langsung di ANTV. (*)

Anak Tukang Sapu yang Bertekad Ubah Nasib

Satu demi satu alumnus Honda Development Basketball League (DBL) sukses berkiprah di arena National Basketball League (NBL) Indonesia. Salah seorang di antaranya adalah Muhammad Dhiya'Ulhaq.

(AINUR ROHMAN, Bandung)

KAPTEN Garuda Speedy Bandung Octoviano Permata Sura geleng-geleng kepala melihat penampilan impresif Muhammad Dhiya'Ulhaq saat melawan Pacific Caesar Surabaya, Minggu malam (11/12). Setelah laga berakhir, Octo menepuk bahu center bertinggi 204 sentimeter itu di ruang ganti.

Garuda menang sangat telak 92-60. Yaya -sapaan akrab Muhammad Dhiya'Ulhaq- tampil gemilang. Turun hanya tiga menit, pemuda kelahiran Gresik, Jawa Timur, itu mencetak 12 poin. ''Wah, kamu keren mainnya,'' kata Octo. Mendengar pujian sang kapten, pemain 19 tahun tersebut tersenyum kecil.

Yaya memang menjadi salah satu perhatian utama fans Garuda saat ini. Dengan tinggi di atas dua meter, dia diproyeksikan sebagai pelapis center utama Hendrik Agustinus. Jam terbang Yaya belum banyak. Pada laga perdana Garuda melawan Satria Muda Britama Jakarta (10/12), dia sama sekali tidak diturunkan.

Yaya sendiri tidak menyangka bisa mendapat kesempatan emas berlaga secepat ini di NBL Indonesia. Apalagi, bermain untuk tim sebesar Garuda. Semua ini tak lepas dari sepak terjang Yaya di liga basket pelajar terbesar di tanah air, Honda Development Basketball League (DBL). Dia bermain untuk SMA Muhammadiyah 1 Gresik pada 2009.

Waktu itu Yaya masih kelas 2 SMA. Sayang, sekolah Yaya kandas di babak 16 besar oleh SMA 2 Surabaya. ''Saya sendiri tidak masuk first team. Hanya nominasi. Saya juga tidak terpilih di DBL All-Star,'' ucap pemain kelahiran 11 Maret 1992 itu.

Meski tidak berprestasi maksimal, Yaya bertekad melanjutkan kiprahnya di basket. Tubuh yang tinggi menjulang sangat sayang untuk disia-siakan. Bersama teman sekolahnya, Afrizal Faisal, Yaya bersekolah di Garuda School Bandung seusai lulus SMA pada 2010. Sekolah tersebut gratis. Ini yang membuat Yaya tertarik. Dia tidak ingin membabani orang tuanya yang serba kekurangan. Ayahnya, Poniman, hanyalah tukang sapu di sebuah pabrik di Gresik. Adapun sang ibu, Siti Aminah, tidak bekerja.

''Selama di Bandung hidup saya ditanggung Afrizal. Makan, minum, dan tempat tinggal semuanya dari Afrizal,'' kenang pemain bernomor punggung 23 itu. ''Awalnya sulit. Namun, Afrizal meyakinkan bahwa basket akan mengubah hidup saya. Apalagi, kalau masuk NBL,'' imbuhnya.

Benar saja. Melihat tinggi Yaya, tim senior Garuda tertarik merekrutnya. Padahal, dia baru bersekolah dua bulan. Staf pelatih yang waktu itu dipimpin Johannis Winar menginginkan Yaya berlatih di Jakarta, markas Garuda. Dia lantas menguliahkan Yaya di Asian Banking Finance and Informatics Institute Perbanas, Jakarta.

''Bermain di tim senior memberikan tekanan tersendiri. Kalau salah, langsung dimarahi,'' tuturnya. ''Saya banyak sekali dibantu dan mendapat ilmu dari Andre Tiara,'' sambung Yaya.

Seiring masuknya pelatih W. Amran yang terkenal doyan memakai jasa pemain muda, pelan-pelan Yaya menemukan rumah di Garuda. Dia berjanji secepatnya memperbaiki penampilan.

''Pas lawan Pacific, coach bilang saya nggak boleh terlalu banyak nembak. Konsentrasi di bawah ring saja. Ini yang harus segera saya perbaiki. Saya belum puas dengan penampilan awal ini,'' tegasnya.

Selain Yaya, beberapa alumnus DBL Indonesia sudah bermain reguler di NBL sejak musim lalu. Misalnya, mantan anggota DBL Indonesia All-Star 2008 Oei Abraham Yoel Trisakti (Dell Aspac) dan Respati Ragil Pamungkas (Satya Wacana Angsapursa Salatiga).

Dari beberapa alumnus DBL yang menonjol, terdapat nama Hardianus dan Tony Sugiharto. Keduanya menjadi starter Muba Hangtuah IM Sumsel saat berhadapan dengan Satya Wacana Angsapura Salatiga (11/12). ''Hardianus masih butuh jam terbang yang panjang,'' kata pelatih Muba Nathaniel Canson. (*/c2/ca)

Rabu, 11 Mei 2011

IDC

IDC Banjir Dukungan
Dukungan kepada Indonesia Development Camp (IDC) 2011 terus mengalir. Pada hari perdana Senin (9/5), dua tim yang berbasis di Jakarta, Pelita Jaya (PJ) Esia dan Satria Muda (SM) Britama, datang untuk memberikan dukungan kepada rekan-rekannya yang mengikuti camp. Begitu juga halnya pada hari kedua kemarin (10/5), beberapa pelatih tim NBL Indonesia datang ke Basketball Hall Sports Trade Center (STC), Senayan, Jakarta.
Pelatih Garuda Flexi Bandung W. Amran sengaja datang untuk menonton perkembangan pemain anggota pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) SEA Games XXVI. Begitu juga asisten Garuda yang juga bekas pemain timnas, A.F. Rinaldo.
Amran mengatakan, IDC 2011 sangat bagus untuk perkembangan timnas. Kelemahan-kelemahan, terutama defense, bisa diperbaiki pada program latihan intensif selama empat hari ini. ”Secara materi saya lihat kualitasnya sangat bagus. Saya, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, memang memberikan dukungan penuh kepada timnas,” kata mantan pelatih CLS Knights Surabaya itu.
Sehari sebelumnya, dukungan muncul dari pemain PJ dan SM. Mereka datang ke STC untuk menonton timnas dari tribun pinggir lapangan.
Kebetulan komposisi timnas kental diwarnai dua tim tersebut. Dari PJ, ada enam pemain di timnas. Antara lain, Ary Chandra, Dimas Aryo Dewanto, Andy ”Batam” Poedjakesuma, Fidyan Dini, Ponsianus ’’Koming’’ Nyoman Indrawan, dan Romy C. Chandra.
Selain itu, terdapat enam pemain SM di timnas. Mereka adalah Faisal Julius Achmad, Amin Prihantono, Wellyanson Situmorang, Rony Gunawan, dan Christian Ronaldo Sitepu. Satu lagi adalah Mario Wuysang yang bermain untuk SM di kompetisi ASEAN Basketball League (ABL).
Pada hari yang sama, owner Dell Aspac Jakarta Irawan Haryono juga hadir. Dia sengaja datang untuk meminta tanda tangan legenda NBA Ron Harper yang juga masuk jajaran staf pelatih. Kim Hong, sapaan Irawan Haryono– dipanggil sengaja menyiapkan spidol, meminta tanda tangan di kaus dan topi.
”Siapa sih yang tidak tahu Ron Harper. Ada legenda NBA di sini merupakan hal luar biasa. Saya yakin, Ron bisa meningkatkan mentalitas bertanding anak-anak,’’ ujarnya.

Selasa, 10 Mei 2011

IDC With Ron Harper

Langsung Setel Kencang
Hari Pertama IDC 2011
Tim nasional (timnas) basket putra proyeksi SEA Games XXVI betul-betul bekerja keras pada hari perdana Indonesia Development Camp (IDC) 2011 presented by Bakrie Kalila Investment kemarin (9/5). Selama empat jam lebih, staf pelatih NBA langsung setel kencang dengan memberikan beragam materi berat kepada campers.
Dalam even yang dihelat di Basketball Hall Senayan Trade Center (STC) Jakarta itu, 18 pemain timnas terlihat sangat antusias menyerap ilmu dari staf pelatih. Dipimpin Asisten Pelatih/Basketball Development dari Toronto Raptors Eric Hughes, pelatih memberikan materi beragam. Mulai kemampuan individual sampai kerja sama tim.
Jika dibandingkan dengan IDC 2010, even kali lebih menekankan kepada sistem dan pola kerja sama tim baik pola menyerang (offense) maupun pertahananan (defense). Walau demikian, teknik kemampuan dasar tidak dilupakan. Misalnya, footwork lines. ”Meski sangat basic dan membosankan, pola ini harus terus diulang dan diulang karena memang sangat penting,” tutur Director Basketball Operations NBA Asia Jama Mahlalela sebelum camp.
Eric Hughes menambahkan, dia sangat bersemangat memulai even ini. Pria yang pernah memberikan program latihan kepada para bintang NBA seperti Kevin Durant, Dwight Howard, dan Nate Robinson itu mengaku tidak akan menyia-nyiakan pengalaman pertamanya melatih di Indonesia.
”Ini kesempatan besar. Membantu tim nasional Indonesia merupakan hal yang sangat menarik. Saya sangat bersemangat menyebarkan ilmu yang saya miliki selama ini,” ucapnya.
Pada awal membuka IDC 2011, Eric menegaskan bahwa pemain tidak usah malu berkomunikasi. Mereka tidak perlu sungkan bertanya sebanyak-banyaknya, seburuk apapun materi pertanyaan yang hendak diungkapkan. Bagi Eric, hal itu sangat penting karena komunikasi akan membuka ruang untuk menyelesaikan masalah.
”Saya disini membantu tim utama Indonesia mendapatkan materi terbaik. Saya berharap, semua komponen tim ini bekerja keras dan sekuat tenaga mencapai target yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Legenda NBA Ron Harper, yang juga masuk susunan staf pelatih, menegaskan, pemain harus bekerja keras agar bisa memetik hasil terbaik. Peraih lima cincin juara bersama Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers itu menuturkan, pemain wajib mengeluarkan kemampuan terbaik.
”Target saya memaksimalkan potensi pemain. Saya akan membagikan pengalaman saya sebagai pemain kepada mereka,” tegasnya. Pria yang bertanding 122 kali di play off NBA itu mengatakan, pengetahuannya tentang basket Asia sangat kecil dan terbatas. Apalagi, IDC 2011 ini adalah pengalaman pertamanya di Indonesia.
Namun, bagi Harper, basket merupakan olahraga universal. Artinya, di seluruh penjuru dunia, meski berbeda bangsa, bahasa basket tetap sama.
”Ini hari pertama saya. Tentu saja saya tidak bisa menilai kemampuan mereka. Namun, kalau dilihat dari size pemain, mereka memiliki potensi yang sangat besar,” paparnya.
Di bagian lain, harapan besar disampaikan Manajer Timnas Syailendra S. Bakrie. Walau hanya empat hari, dia yakin IDC 2011 akan memberikan dampak besar kepada kemampuan pemain. Owner Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta itu ingat, pada IDC 2010 ada tiga pemain PJ yang ikut camp. Mereka adalah Dimas Aryo Dewanto, Ponsianus Nyoman Indrawan, dan Gian Gumilar.
”Memang ternyata improve-nya menunjukkan peningkatan pesat. Terutama, mental bertanding. Mudah-mudahan hasilnya bagus sehingga pemain timnas mendapatkan hasil yang diharapkan,” tutur Eda, begitu dia biasa dipanggil.
Sementara itu, ada hal yang menarik dalam opening ceremony kemarin. Eda bertukar kostum dengan Ron Harper, Erick Hughes, dan Jama Mahlalela. Presiden direktur Bakrie Kalila Investment Group itu memberikan tiga potong kemeja batik lengan pendek kepada mereka.
Eda menerima kostum IDC bernomor punggung 9. Harper dkk dengan antusias langsung memakai batik tersebut. Aksi itu langsung mengundang aplaus dari para undangan yang hadir.

Minggu, 16 Januari 2011

Whenda Siap Kan 3 Nama buat anak

Telepon Lebih dari 10 Kali Sehari, Siapkan Tiga Nama
Wendha Wijaya di Tengah Penantian Menjadi Seorang Ayah
Status point guard Garuda Flexi Bandung Wendha Wijaya sebentar lagi berubah menjadi seorang ayah. Saat ini sang istri, Mira Angelia, hamil delapan bulan. Wendha pun mengaku tak sabar untuk segera menimang sang bayi. ( Ragil Ugeng, Denpasar )
Garuda Flexi Bandung tampil menggila di NBL Indonesia 2010– 2011 seri keempat di GOR Merpati, Denpasar, Bali. Mereka berhasil meneruskan tren positif sejak seri ketiga dengan memetik tiga kemenangan di antara empat laga yang dijalani.
Hasil positif tersebut membuat Garuda kembali diperhitungkan sebagai kandidat kuat juara NBL Indonesia musim perdana ini. Seluruh elemen Garuda tentu senang dengan pencapaian hebat tersebut.
Tak terkecuali sang point guard Wendha Wijaya. Pemain kelahiran Kediri, Jatim, itu berkali-kali tampil menawan untuk membantu Garuda memenangkan pertandingan.
Nah, performa apik Garuda seolah menjadi pendukung kebahagiaan yang tengah dialami Wendha. Ini disebabkan sebentar lagi dia menjadi seorang ayah. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan sang istri akan melahirkan pada 5 Februari mendatang.
”Hasil USG sih nanti bayinya cewek. Tidak apa-apa. Yang penting sehat. Ini kebahagaiaan tersendiri bagi saya sebagai suami,” terang pemakai jersey nomor 15 tersebut.
Namun, saat-saat menunggu seperti sekarang memang cukup membuat konsentrasinya terpecah. Di satu sisi dia memang harus membantu Garuda mendapatkan hasil terbaik, tapi di sisi lain dia mesti terus memantau kondisi sang istri tercinta.
”Sekarang semakin sering telepon. Sehari bisa lebih dari 10 kali. Ya, sekadar memantau kondisinya,” tambah pemain kelahiran 15 Desember 1982 tersebut.
Beruntung, saat ini sang istri tak lagi bawel. Hal tersebut berbeda ketika Angelia masih mengandung kurang dari lima bulan.
Saat itu Wendha mesti memenuhi beberapa keinginan istri yang tengah ngidam. Padahal, beberapa permintaan Angelia kadang membuatnya puyeng.
”Dulu pernah minta buah apa gitu. Saya sendiri juga tidak tahu gimana bentuk buahnya. Akhirnya, bapayang mencarikan,” ujarnya lantas tertawa. Kondisi istri sekarang ini juga tak membuatnya khawatir. Hal tersebut berbeda ketika istrinya hamil kurang dari lima bulan.
Sebab, menurut dia, masa-masa itu merupakan periode yang sangat mengkhawatirkan. ”Kan banyak yang keguguran kalau usia kandungannya baru segitu. Untung, istri saya tak mengalaminya. Ini anugerah,” tambah Wendha.
Mantan penggawa timnas Indonesia itu pun sudah mempersiapkan nama yang bagus buat sang anak. Tak tanggung-tanggung, anak pasangan Seger Rahardjo dan Suwarsi itu sudah memiliki tiga nama bagi sang bayi.
”Ya, tapi kan nanti namanya tetap satu. Nggak mungkin tiga nama dikasihkan semuanya,” kelakarnya.
Jika kondisi istri tak mengkhawatirkannya, lain dengan perasaannya menyongsong NBL Indonesia seri kelima di Jakarta pada 5-13 Februari mendatang. Alasannya, jadwal tersebut ”bertabrakan” dengan kelahiran sang anak. Sampai saat ini dia juga belum berani memutuskan peluangnya di seri kelima tersebut.
”Saya pengen sekali bertanding dan membantu Garuda. Tapi, saya juga ingin menjadi suami siaga (siap antar jaga) buat istri. Bagaimanapun, kelahiran kan momen yang sangat ditunggu-tunggu,” jelas pemain bertinggi 180 cm tersebut.
Namun, jadwal kelahiran sang anak masih tentatif. Bisa mundur, tapi bisa juga maju. Mantan bintang Satria Muda (SM) itu berharap dua hal tersebut bisa sinkron sehingga tak saling mengganggu.
”Jadi, saya bisa total di Garuda, tapi juga bisa menemani istri yang melahirkan. Saya berharap istri nanti melahirkan dengan normal. Jangan caesar, kasihan,” harap Wendh

Kamis, 13 Januari 2011

Slam dunk Fadlan

Dua Slam Dunk Fadlan Benamkan Citra Satria
Garuda Flexi Bandung yang hanya tampil sebanyak empat kali di Bali menutup pertandingannya di seri ini dengan kemenangan atas Comfort Mobile Citra Satria Jakarta dengan kedudukan 65-57.
Denny Sumargo yang diturunkan sebagai starter bermain cukup tenang dengan mencetak tujuh angka bagi timnya di kuarter pertama. Demikian pula I Made 'Lolik' Sudiadnyana yang membukukan enam poin. Mengahadapi Citra Satria yang pada pertandingan sebelumnya "dicukur" oleh Pelita Jaya Esia Jakarta, Garuda bermain lamban. Sebaliknya, Citra Satria yang mulai menambah pemain dengan hadirnya Ngurah Teguh bermain agresif. Kuarter pertama ditutup untuk keunggulan tipis Garuda, 20-14.
Yan Pattikawa dan Ngurah Teguh benar-benar ingin menunjukan bahwa timnya mampu mengimbangi Garuda. Kehadiran Teguh menjadi nilai plus bagi Citra Satria mengingat pemain ini adalah pengumpul blok ketiga terbanyak di liga dengan rata-rata 1,9 blok per game. Teguh bahkan sempat melakukan blok terhadap usaha Gagan Rahmat di bawah basket Citra Satria. Meskipun unggul, Garuda masih sulit menjauhi Citra Satria di akhir kuarter kedua. Skor masih dekat, 32-27 untuk keunggulan tipis tim asal Bandung.
Pertandingan terasa stagnan di kuarter ketiga. Permainan kedua tim praktis tidak banyak berkembang. Fadlan Minallah yang baru dimainkan pada kuarter ketiga oleh coach Johanis Winar bermain sangat baik. Dominasi Fadlan di bawah ring bekas timnya tampak sulit dihentikan oleh Ngurah Teguh dan kawan-kawan. Fadlan menutup kuarter ketiga dengan sebuah slam dunk keras sekaligus menambah poinnya menjadi tujuh poin di kuarter ketiga. Selisih angka Garuda atas Citra Satria hanya enam.
Fadlan benar-benar menghibur penggemar NBL Indonesia di GOR Merpati. Setelah menutup kuarter ketiga dengan slam dunk, Fadlan kembali melakukan slam dunk untuk membuka kuarter empat. Fadlan total mengumpulkan 12 angka sementara Lolik menjadi pengumpul terbanyak dengan 17 poin. Denny Sumargo kembali mencetak doble-double dengan 11 poin dan 11 rebound

Selasa, 11 Januari 2011

Hancur kan Aspac

nblindonesia.com - 10/01/2011
Garuda Siap Terbang Tinggi
Bekuk Aspac 55-49
BALI – Luar biasa Garuda Flexi Bandung. Bermain kontra tiga tim tangguh selama tiga hari berturut-turut tak membuat mereka kendur. Tadi malam (10/1) mereka menekuk Dell Aspac Jakarta 55-49 dalam lanjutan seri keempat National Basketball League (NBL) Indonesia di GOR Merpati, Denpasar, Bali. Sehari sebelumnya Garuda juga sukses membekuk Nuvo CLS Knights. Dua kemenangan itu menebus kekalahan Garuda pada pertandingan perdana Sabtu lalu (8/1) melawan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta.
”Kunci kemenangan di dua laga terakhir adalah anak-anak bermain menjadi diri sendiri. Kami tak mengikuti irama lawan, tapi malah sebaliknya, kamilah yang mengontrol permainan. Defense anak-anak juga sangat bagus,” jelas Johannis Winar, pelatih Garuda.
Dua kemenangan beruntun saat melawan tim kuat itu melambungkan Garuda ke posisi kelima klasemen sementara. Setelah terpuruk pada dua seri awal, kini Garuda siap terbang tinggi. Jika pada dua seri awal mereka menuai tujuh kekalahan, pada seri ketiga dan keempat mereka hanya kalah masing-masing sekali.
Kemenangan Garuda atas Aspac dan CLS juga menunjukkan peluang mereka cukup besar di championship series nanti. Seperti yang diungkapkan bintang utama mereka, Denny Sumargo, potensi yang ditampilkan Garuda saat ini belum 50 persen. Jika terus membaik, pada pertandingan berikutnya, bukan tidak mungkin Garuda bisa mengalahkan PJ maupun Satria Muda (SM) Britama Jakarta. Sebagaimana diketahui, Garuda bisa memaksakan dua tim itu melakoni overtime.
Garuda pun memiliki potensi besar untuk menembus tiga besar klasemen akhir musim reguler nanti. Pada sisa seri keempat dan kelima, mereka sangat berpeluang panen kemenangan. Sebab, lawan-lawan mereka cukup ringan. Hanya sekali mereka akan menghadapi tim tangguh, yaitu SM, di seri kelima.
Itu tidak terjadi pada Aspac dan CLS yang menjadi rival Garuda dalam perebutan posisi ketiga. Pada seri keempat dan kelima, mereka akan menghadapi banyak lawan tangguh.
Kemenangan Garuda atas Aspac kemarin juga menunjukkan ketangguhan mental Denny Suamrgo dkk. Seperti halnya pertandingan melawan CLS, Garuda sering tertinggal kemarin (10/1). Pada kuarter pertama Aspac leading 15-12. Pada kuarter kedua Aspac unggul 28-27.
Permainan Aspac mulai terganggu pada kuar terketiga. Banyak tembakan mereka yang meleset. Xaverius Prawiro yang menjadi salah seorang andalan Aspac banyak membuang peluang. Dia hanya memasukkan lima di antara 12 percobaan tembakan. Vinton Surawi sama saja, hanya memasukkan satu di antara delapan percobaan.
”Anak-anak mau bermain sendiri. Mereka ingin ngetop sendiri. Instruksi pelatih tidak dijalankan sama sekali di kuarter ketiga dan keempat. Sistem bermain Aspac yang saya inginkan macet,” keluh Tjetjep Firmansyah, pelatih Aspac.
Kekalahan tersebut membuyarkan ambisi Aspac untuk menyapu bersih pertemuan dengan Garuda. Dalam dua pertandingan sebelumnya, Aspac selalu menang, yakni dengan skor 72-58 dan 73-70 (OT).
Manajer Aspac Irawan Haryono juga tak habis pikir, mengapa permainan timnya begitu buruk kemarin. Dia menyatakan bahwa tren bermain anak asuhnya menurun sejak seri ketiga di Solo.
”Mungkin ini ada hubungannya dengan libur anak-anak,” jelas pria yang akrab disapa Kim Hong itu.

Garuda Menang Susah Payah atas CLS Knights

nblindonesia.com - 09/01/2011
Garuda Menang Susah Payah atas CLS Knights
Garuda Flexi Bandung akhirnya menuntaskan dendam mereka atas Nuvo CLS Knights Surabaya setelah kembali mengalahkan tim asuhan coach Amran tersebut melalui pertarungan super sengit hingga detik terakhir dengan kedudukan 62-59.
Aroma saling mengalahkan langsung terasa ketika memasuki kuarter pertama. Kedua tim memainkan pola menyerang yang cepat dengan pertahanan yang disiplin. Melalui Tony Agus, Febri Utomo, dan Agustinus Indrajaya, CLS Knights menyerang dengan apik. Sementara pada kubu Garuda, Indra Budianto membukukan poin terbanyak dengan tujuh poin dan menutup kuarter pertama dengan skor imbang 17 sama.
Kuarter kedua berjalan lebih panas, Denny Sumargo yang terkena lengan Jeffry Bong hingga sedikit terluka langsung membalas dengan melakukan foul cukup keras dengan mengganjal Jeffry, namun sayang dua pelanggaran tersebut luput dari pantauan wasit. CLS Knights menguasai pertandingan hingga enam menit awal kuarter kedua dengan meninggalkan Garuda dengan skor 8-0. Garuda melalui Wendha Wijaya dan Denny Sumargo yang memasukan lima dari enam kali freethrow berturut-turut berhasil kembali memperketat permainan dengan skor 29-27 di akhir kuarter kedua. CLS Knights unggul sementara.
Memasuki awal kuarter ketiga, Garuda mengambil alih permainan. Berbalik kini CLS Knights yang tidak mampu mengembangkan permainan. Penampilan gemilang Denny Sumargo mampu membawa Garuda unggul hingga tujuh angka di pertengahan kuarter. Febri Utomo yang menjaga Denny melakukan tugasnya dengan cukup baik. Selain berhasil mematikan Denny di lima menit terakhir, Febri juga mampu membalikan keadaan dan membawa CLS Knights unggul 45-42 di akhir kuarter ketiga.
Puncak serunya pertandingan terjadi di kuarter keempat. Kedua tim saling kejar mengejar angka dengan selisih tipis. Pada sisa 30 detik terakhir, Garuda hanya unggul satu angka sementara bola dikuasai oleh Febri yang mengatur serangan. Bola passing yang gagal ditangkap oleh Indrajaya berhasil dicuri oleh Denny Sumargo yang langsung melesat untuk mencetak dua angka di sisa lima detik terakhir.(mb)

Senin, 10 Januari 2011

Garuda Akhirnya Atasi Aspac

Garuda Akhirnya Atasi Aspac
Kekalahan atas Dell Aspac Jakarta melalui over time di Solo kini telah dibayar oleh Garuda Flexi Bandung. Bermain tenang saat menyerang dan disiplin ketika bertahan membawa kemenangan untuk Garuda atas Aspac 55-49.
Garuda yang hari ini (10/1) bermain untuk ketiga kali berturut-turut memiliki potensi kelelahan yang cukup tinggi. Namun hal tersebut sepertinya tidak terlalu terlihat pada serunya pertarungan di kuarter pertama. Garuda yang lebih dulu memasukan bola melalui Wendha Wijaya mendapat balasan langsung dari Xaverius. Xaverius bahkan mencetak semua tujuh angka awal bagi Aspac ketika timnya mulai tertinggal. Aspac sempat meninggalkan Garuda 9-0 sebelum dikejar Garuda dengan akselerasi 6-0. Aspac unggul sementara di akhir kuarter pertama 15-12.
Kuarter kedua menjadi ajang adu cepat. Andalan Garuda, Denny Sumargo mendapat pengawalan ketat dari para pemain Aspac. Denny hanya mampu mencetak dua angka di kuarter ini dan dua angka lagi di kuarter sebelumnya. Aksi Wendha Wijaya mampu membuat Garuda mengejar ketertinggalan di menit akhir kuarter kedua sehingga selisih hanya terpaut satu angka saja di akhir babak pertama. Garuda 27, Aspac 28.
Memasuki kuarter ketiga, I Made "Lolik" Sudiadnyana yang selalu mendapat pengawalan ketat para pemain Aspac berhasil membuktikan bahwa ia memang sulit dihentikan. Lolik mencetak delapan angka di kuarter ketiga dan membawa Garuda menguasai permainan dengan menggungguli Aspac sementara 46-37.
Permainan gemilang shooting guard Aspac, Xaverius kurang mampu diimbangi oleh Mario Gerungan, Okiwira Sanjaya, dan Rizky Effendi yang biasanya juga kerap mematikan. Raihan 22 angka oleh Xaverius kali ini tidak mampu membantu timnya mengalahkan Garuda untuk ketiga kalinya

Minggu, 09 Januari 2011

Berangkat Dua Jam sebelum Laga

Berangkat Dua Jam sebelum Laga
Keputusan pemindahan venue seri keempat NBL Indonesia dari GOR Purna Krida ke GOR Merpati membuat beberapa klub harus beradaptasi lagi. Terutama, klub-klub yang sebelumnya memutuskan untuk menginap di hotel di sekitar GOR Purna Krida. Perjalanan mereka dari hotel menuju GOR Merpati menjadi agak jauh.
Garuda, misalnya. Tim kebanggaan masyarakat Bandung tersebut harus berangkat ke GOR Merpati paling lambat dua jam sebelum pertandingan. itu dilakukan untuk mengantisipasi waktu tempuh yang mencapai sekitar 40 menit. Berangkat dua jam sebelum pertandingan dilakukan untuk meng antisipasi jika terjadi macet di jalan.
Bagi pemain Garuda, hal tersebut dijadikan sebagai penguji kedisiplinan para pemain. ”Tidak ada masalah. Semua pemain kan memang harus berdisiplin. Termasuk, disiplin dengan jadwal keberangkatan. Kalau tidak disiplin, kita sen diri yang rugi,” terang I Made ”Lolik” Sudiadnyana, forward senior Garuda. (ru/c8/ang)

Garuda Menang Mental

Garuda Menang Mental
Kalahkan CLS setelah Nyaris Selalu Tertinggal
Keyakinan Garuda Flexi Bandung telah bangkit dari keterpurukan yang mereka alami pada seri pertama dan kedua bukan isapan jempol belaka. Setelah kalah oleh Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta Sabtu lalu (8/1), mereka langsung bangkit kemarin (9/1). Garuda menekuk tim kuat lainnya, Nuvo CLS Knights, 59-62 dalam lanjutan seri keempat National Basketball League (NBL) Indonesia di GOR Merpati, Denpasar.
”Mental yang berbicara. Anak-anak banyak melakukan kesalahan sendiri. Misalnya, salah passing. Itu bukan masalah teknik. Tapi, sudah mental,” sesal Risdianto, asisten pelatih CLS, saat ditemui setelah pertandingan kemarin.
CLS yang pernah menghajar Garuda dengan skor telak pada seri pertama sebenarnya mengawali pertandingan dengan baik. Pada kuater kedua, Agustinus Indrajaya bahkan sempat unggul delapan poin. Pada akhir kuarter ketiga pun, CLS masih leading 45-42.
Namun, pada kuarter keempat, Garuda mendapatkan momentum. Mereka berhasil menyalip dan menjaganya sampai akhir pertandingan.
Saat kuarter keempat tersisa 55 detik, CLS tertinggal 57-60. Forward CLS Dwi Haryoko saat itu berpeluang menyamakan kedudukan karena dilanggar pemain Garuda ketika memasukkan bola. Sayang, peluang three point-play tersebut sia-sia karena satu tembakan bebasnya tidak masuk. Kalau saja itu masuk, poin akan sama 60-60.
Setelah itu, CLS sebenarnya masih memiliki peluang. Saat pertandingan tersisa 20 detik, CLS menguasai bola. Namun, Rachmad Febri Utomo melakukan kesalahan saat memberikan umpan kepada Indrajaya. Bola dapat di-steal Denny Sumargo yang berhasil dipungkasi dengan dua layup sempurna yang memberikan tambahan dua poin untuk Garuda. CLS pun kalah 59-62.
Dalam laga tersebut, kepemimpinan Denny patut diacungi jempol. Selain menjadi top scorer untuk Garuda dengan 13 poin, dia menunjukkan mental baja. Pada kuarter ketiga, mata kanannya lebam karena dia terpeleset dan mukanya menghantam lantai. Lebam di mata kanan tidak mengganggu permainan Denny.
”Ini kebiasaan kami kalau sedang leading. Pasti kami lengah sehingga lawan mampu mengambil momentum. Kami sebenarnya mem-pressing pemain Garuda dengan baik, tapi saat memasuki titik krusial, kami malah lengah,” sesal Indrajaya.
”Anak-anak tak memikirkan menang atau kalah di pertandingan tadi. Makanya, mereka bisa tampil rileks. Semangat anak-anak hari ini (9/1, Red) luar biasa. Ini adalah bentuk per mainan yang sebenarnya saya inginkan,” terang Johannis Winar, arsitek Garuda.

Rabu, 05 Januari 2011

Garuda Tutup Seri Solo dengan Kemenangan
Menghadapi Satya Wacana Angsapura Salatiga yang jelas kurang diunggulkan pada pertandingan malam ini (19/12), Garuda Flexi Bandung tetap tampil ngotot dan bersemangat. Meskipun kalah pada laga sehari sebelumnya dari Dell Aspac Jakarta, Garuda berhasil menutup Seri III Solo dengan kemenangan cukup manis atas Angsapura dengan skor 64-49.
Garuda yang tampil tanpa Denny Sumargo yang harus meninggalkan Solo terlebih dulu karena salah satu anggota keluarganya meninggal dunia memasang Indra Budianto sebagai starter. Indra bermain cukup baik dengan langsung menyumbang tiga angka ketika kuarter pertama di tutup untuk keunggulan sementara Garuda 19-10.
Bila di ukur di atas kertas, Garuda jelas lebih diunggulkan daripada Angsapura. Namun kondisi ini tidak membuat pelatih Garuda, Johanis Winar menganggap enteng lawan. I Made "Lolik" Sudiyadnyana yang selalu bermain bagus tetap menjadi andalan untuk mendulang angka. Bersama Agustinus Dapas Sigar yang mencetak sembilan poin di akhir kuarter kedua, Lolik membukukan 11 angka untuk mempertahankan keunggulan sementara Garuda 32-21.
Angsapura sebenarnya bermain cukup baik. Sepanjang kuarter ketiga, meskipun unggul dengan selisih sembilan hingga 11 angka, Garuda sulit mengembangkan permainan. Pertahanan Angsapura makin membaik. Johannes Siahaan menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Angsapura sepanjang kuarter hingga akhir kuarter ketiga dengan 14 poin.
Dengan hasil ini, Garuda masih berada di posisi lima klasemen sementara dengan delapan kemenangan dari 16 laga.(mb)
Garuda Bayar Dendam atas Stadium
Garuda Flexi Bandung yang selalu kalah atas Stadium Jakarta dalam dua pertandingan terakhir mereka, akhirnya mampu membalas kesumat mereka malam ini (15/12). Garuda mengalahkan Stadium dengan angka yang cukup telak 62-45.
Stadium yang mengalahkan Garuda di turnamen preseason di Malang serta Seri II di Bandung dikagetkan oleh serangan tajam dan kompak para pemain Garuda serta pertahanan yang solid. Jika saja Nico Donnda tidak melakukan foul di detik akhir kuarter pertama, bukan tidak mungkin Stadium benar-benar tak mampu mencetak angka di kuarter pertama. Daniel Poetiray menyelamatkan Stadium di kuarter pertama dengan berhasil mencetak satu angka melalui free throw. Garuda unggul 20-1.
Memasuki kuarter kedua, Garuda tidak mengendurkan permainan. Para pemain Stadium terlihat semakin frustasi dengan menembak pada posisi-posisi yang kurang mantap. Hasilnya, eksekusi Stadium benar-benar buruk dengan persentase hanya 13 persen di akhir kuarter kedua, sementara Garuda melaju dengan 33 poin dan field goals 48 persen.
Denny Sumargo yang selama ini kurang memberikan kontribusi signifikan bagi Garuda, malam ini mulai menunjukan permainan yang ganas. Denny mengemas total 11 angka dan delapan rebound. Sementara I Made "Lolik" Sudiadnyana membukukan 18 poin dan enam rebound. Kuarter ketiga dan keempat tetap dikuasai Garuda.
Pelatih Stadium, Abdurrahman Padang terlihat sangat kecewa di akhir pertandingan. Bukan hanya karena kekalahan saja tetapi terlebih karena buruknya penampilan tim, terlebih tak satupun pemain Stadium yang mampu mencetak dua digit angka.(mb)

Garuda Balas Tekuk CLS Knights

Garuda Balas Tekuk CLS Knights
Kekalahan pahit Garuda Flexi Bandung atas Nuvo CLS Knights Surabaya pada Seri I Surabaya benar-benar menjadi bahan bakar utama Garuda saat menekuk CLS Knights di pertemuan kedua malam ini (17/12). Garuda yang ketika itu kalah dengan selisih telak 31 angka tak mau kembali melakukan kesalahan yang sama. Kali ini giliran Garuda membalikan keadaan. Denny Sumargo dkk mengalahkan CLS Knights dengan skor 68-55.
Pada kuarter pertama, Garuda langsung bermain cepat. Pola ini rupanya terlambat diantisipasi oleh para pemain CLS Knights. I Made "Lolik" Sudiadnyana sangsung kebut dengan membukukan sembilan angka di kuarter pertama dan membawa Garuda unggul 18-13.
CLS Knights yang mampu menempel Garuda di kuarter pertama berkat efektivitas yang tinggi dari Wijaya Saputra bermain sangat buruk di kuarter kedua. CLS Knights yang biasanya disiplin saat bertahan seolah terlalu santai sehingga cukup mudah ditembus pemain Garuda. Lolik mampu menambah tujuh poin dan membawa Garuda menjauh dengan selisih 19 angka di akhir kuarter kedua. Shooting guard Garuda, Denny Sumargo perlahan tapi pasti mulai kembali bermain apik dan sangat padu dengan rekan-rekannya di Garuda. Pergerakan Denny kerap menyusahkan pemain CLS Knights. Lolik kembali menjadi bintang lapangan dengan mencetak tambahan enam angka. Garuda menambah keunggulan di kuarter ketiga dengan skor 54-33.
CLS Knights terlambat bangkit dan baru aktif saat menyerang maupun bertahan di kuarter terakhir. Beberapa kali CLS Knights berhasil mengunci Garuda untuk melakukan pelanggaran delapan detik. CLS Knights menguasai kuarter keempat dengan mencetak 22 angka sementara Garuda hanya 14. Keunggulan tersebut jelas terlambat. Garuda akhirnya menyamakan kedudukan head to head melawan CLS Knights dengan skor 1-1. Lolik mencetak 24 poin dan delapan rebound. (mb)