Minggu, 24 Oktober 2010

GARUDA PAKSA PELITA JAYA MENANG

Pelita Jaya Berhasil Sempurna
Bungkam Garuda, Pertahankan Rekor Tak Terkalahkan
SURABAYA – Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta layak disebut unggulan utama juara National Basketball League (NBL) Indonesia. Dalam seri pertama di Surabaya, mereka menjadi satu-satu nya tim yang tak terkalahkan.
Kemarin (23/10) di DBL Arena, PJ mengalahkan tim dengan nama besar lainnya, Garuda Flexi Bandung, dengan skor telak 68- 57. Itu adalah kemenangan kelima dalam lima laga yang dilakoni Romy Chandra dkk.
Sebelumnya, PJ juga mengalahkan lawan-lawan kuat lainnya. Korban paling awal mereka adalah CLS Knights. Berikutnya, mereka membungkam juara empat edisi terakhir IBL Satria Muda (SM) Britama Jakarta. Di antara empat tim yang dianggap rival PJ dalam perburuan juara, mereka hanya belum bertemu Dell Aspac Jakarta.
Di klasemen sementara NBL Indonesia, PJ menduduki peringkat kedua. Sampai hari trakhir hari ini pun, posisi itu dipastikan aman. Sebab, rival terdekat PJ tidak bertanding lagi hari ini.
Puncak klasemen diamankan oleh CLS yang kemarin mengalahkan Stadium Jakarta 66-52. CLS di puncak karena mereka bertanding enam kali. Setelah kalah dari PJ di laga awal, berikut nya mereka membukukan li ma kemenangan beruntun.
Garuda yang menurunkan skuad terbaiknya, termasuk Denny Sumargo, pada awalnya mampu mengimbangi PJ. Bahkan, beberapa kali mereka juga sempat unggul.
Memasuki kuarter ketiga, Garuda mulai keteteran. Seperti halnya saat dikalahkan SM, fisik Denny dkk terlihat drop. Mereka tidak bisa melakukan tusukan-tusukan kejantung pertahanan PJ seperti yang mereka lakukan pada dua kuarter awal. Perolehan poin mereka menjadi macet karena tidak punya cukup banyak shooter yang bisa diandalkan. Menjelang kuarter keempat, PJ unggul 54-49. Kuarter keempat seolah menjadi formalitas saja karena Garuda tidak bisa berbuat banyak untuk mengejar ketinggalan.
Point guard PJ Kelly Purwanto menunjukkan peran berbeda dalam laga kemarin. Jika dalam empat pertandingan sebelumnya dia lebih banyak sebagai pelayan bagi rekan setimnya, kemarin dia menjadi mesin poin. Dia menjadi top scorer dengan 17 poin. Pemain yang suka senyum itu juga mendulang delapan rebound.
Shooting guard baru PJ Dimas Aryo Dewanto juga terus menunjukkan konsistensinya. Kemarin dia mendulang 13 poin. Tusukan-tusukannya ke jantung pertahanan lawan membuat defense Garuda kocar-kacir.
’’Kami memang layak puas dengan rekor selalu menang yang kami bukukan. Namun, kami harus tetap berlatih keras menjelang seri-seri selanjutnya,’’ kata Dimas.
Pelatih Garuda Johannis Winar menyatakan, kekalahan timnya tidak lepas dari masih labilnya permainan Denny dkk. Itu salah satu diantaranya disebabkan fisik pemain yang lemah. ’’Ini yang akan kami perbaiki pada seri kedua. Ini menjadi pelajaran sangat penting,’’ kata Ahang, panggilan Johannis Winar
Seri kedua diselenggarakan di Bandung pada 20–28 November mendatang. Tampil di hadapan pendukung sendiri, Garuda memang harus mampu bangkit. Jika tidak, mereka layak mengucapkan selamat tinggal kepada persaingan juara lebih awal.
Sebelum pulang, pada hari terakhir seri I hari ini, Garuda memiliki satu sisa pertandingan lagi melawan Bimasakti. Itu adalah peluang besar bagi Denny untuk merebut kemenangan. Sebab, dari segi kualitas, Bimasakti jauh di bawah Garuda. (nur/c4/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar