Minggu, 24 Oktober 2010

SM Paksa OT, Garuda Habis
PERTANDINGAN antara Satria Muda (SM) Britama Jakarta dan Garuda Flexi Bandung tadi malam (22/10) layak dilabeli pertandingan paling seru sepanjang seri I NBL Indonesia. Dua tim papan atas itu begitu ngotot untuk merebut kemenangan. Melalui overtime (OT), SM akhirnya menang 70-64.
Kemenangan tersebut menjadi bukti kebangkitan SM. Sebab, dalam dua pertandingan awal, mereka kalah dari Dell Aspac Jakarta dan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta. Berikutnya, SM memang merebut dua kemenangan. Namun, lawan yang dihadapi adalah tim papan bawah. Karena itu, kemenangan melawan Garuda tadi malam membuktikan bahwa SM benar-benar bangkit.
Bagi Garuda, kekalahan itu patut disesali. Sebab, mereka sebenarnya hampir memenangi game tersebut. Saat kuarter keempat tinggal menyisakan 37 detik, Garuda masih unggul 61-58 lewat tembakan bebas guard andalannya, Denny Sumargo.
Pada detik-detik akhir, pelatih Garuda Johannis Winar menarik Denny. Dia sepertinya ingin memperkuat defense untuk mempertahankan keunggulan.
Keputusan itu ternyata blunder. Bukannya defense semakin kuat, tembakan tiga angka forward SM Christian Rinaldo Sitepu saat waktu tersisa 34 detik membuat kedudukan sama kuat 61-61. Garuda memiliki sekali lagi kesempatan melalui layup Nico Donna ketika laga tersisa tiga detik. Namun, dia gagal memasukkan bola.
Memasuki overtime, Garuda yang pemainnya sudah kehabisan tenaga tidak bisa berbuat apaapa. Mereka tidak mampu berbuat banyak untuk menahan gempuran SM. Point guard SM Faisal Julius Achmad menjadi bintang kemenangan dengan mencetak tujuh poin pada babak overtime. Total, Faisal menjadi pencetak poin terbanyak bagi timnya dengan 17 poin.
Itu adalah kekalahan kedua diantara tiga laga yang dilalui Garuda. Sebelumnya, mereka menang atas Muba Hangtuah Indonesia Muda dan kalah dari CLS Knights.
”Kami seharusnya bisa menang. Tetapi, di saat-saat akhir, kami tidak beruntung,” kata Denny setelah laga tersebut. Pemain 29 tahun itu bermain bagus dengan menjadi top scorer bagi timnya dengan menyumbangkan 21 poin.
Johannis Winar juga sangat menyesali ke ka lahan tersebut. Saat ditemui wartawan, dia tidak mau berbicara banyak. Mata Ahang, panggilan Johannis Winar, terlihat memerah. ”Anak-anak sudah bermain maksimal. Tetapi, momentumnya lepas,” kata Winar.
Sebaliknya, pelatih SM Fictor Gideon Roring sangat girang dengan kemenangan tersebut. ’’Pada awalnya, anak-anak belum konsisten. Tetapi, saat memasuki overtime, mereka bermain dengan sangat baik dan penuh semangat. Inilah SM yang saya kenal selama ini,” kata Ito, panggilannya. (nur/c6/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar